kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

13 pengembang software ke pameran di Jerman


Selasa, 14 Maret 2017 / 20:25 WIB
13 pengembang software ke pameran di Jerman


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Perindustrian dan Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) memfasilitasi sebanyak 13 industri perangkat lunak (software) dan konten dalam negeri untuk tampil di pameran internasional Centrum for Boroautomation, Informationstechnologie und Telekommunikation (CeBIT) 2017 di Hannover, Jerman.

Kegiatan ini akan berlangsung pada tanggal 20-24 Maret 2017 dan ditargetkan diikuti sekitar 3.000 peserta dari 70 negara dan 200.000 pengunjung dari 100 negara. Selain mempromosikan kemampuan produk lokal di kancah global, partisipasi ini sekaligus untuk meningkatkan akses pasar ke Eropa.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, CeBIT merupakan pameran di dunia bidang informasi teknologi dan solusi telekomunikasi yang menjadi barometer kemajuan era digital dan ajang pertarungan inovasi.

"Saya berharap dengan meningkatnya kemampuan hardware ponsel dalam negeri juga diikuti oleh piranti lunaknya," kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan, Selasa (14/3).

Beberapa peserta Indonesia di antaranya  PT Data Aksara Matra, PT Solusi 247,  PT Andaru Sakra Karsa (Cybermantra), PT Tata Sarana Mandiri, Icon + dan Agate Studio. Juga Indigo Creative Nation, PT Digi Pedia Indonesia, dan PT. Mitra Konsultansi Indonesia. Mereka terpilih melalui tahap seleksi “Open Call for CeBIT 2017” sejak 6 Februari lalu.

Salah satu produk unggulan yang dibawa ke CeBIT adalah smartcard produksi PT Data Aksara Matra dengan software 100% TKDN namun bisa dipakai di platform internasional. 

Putu optimistis, pengembangan industri software dan konten di Tanah Air masih prospektif karena pasarnya cukup besar. “Ini yang harus kita manfaatkan. Kami juga akan melakukan kebijakan dalam pengamanan pasar dalam negeri, antara lain melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan penerbitan aturan tingkat komponen dalam negeri (TKDN),” sebutnya.

Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Hari Santosa Sungkari juga menyampaikan harapan akan naiknya kontribusi ekspor dari ekonomi kreatif, salah satunya melalui CeBIT 2017. “Di 2019, kita menargetkan kontribusi ekonomi kreatif bisa meningkat dalam tiga hal, yakni PDB sebesar 12%, serapan tenaga kerja sebesar 13% dan ekspor 10%,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×