kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ABAMI, wadah resmi pecinta batu akik


Rabu, 27 Mei 2015 / 23:21 WIB
ABAMI, wadah resmi pecinta batu akik


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Industri batu mulia di Indonesia sudah mulai mendapatkan tempat di negara sendiri, yang ditandai dengan marak dan tumbuhnya masyarakat penggemar batu mulia, kata Menteri Perindustrian Saleh Husin, saat peresemian lahirnya Asosiasi Batu Mulia Indonesia (ABAMI)

Bahkan, fenomena bisnis penjualan batu mulia semakin pesat sejak tahun 2014, kata Saleh Husin dalam keterangan tertulis Kemenperin, Rabu (27/5).

Menperin berharap, dibentuknya ABAMI dapat menjadi mitra semua kementerian terkait untuk memetakan potensi batu mulia.

Selain itu juga dapat membuat strategi yang komprehensif dalam industri batu mulia sehingga setiap pemangku kepentingan memahami perannya masing-masing.

Menperin mengatakan tumbuhnya industri batu mulia harus terus dipertahankan sekaligus ditingkatkan dan dikembangkan sehingga batu mulia asal Indonesia dapat diterima di dunia internasional, karena industri batu mulia Indonesia dinilai memiliki kemampuan untuk lebih dikembangkan dan ditingkatkan produksinya.

"Maka, untuk dapat meningkatkan tujuan tersebut yang sejalan dengan visi ABAMI, yaitu menjadikan batu mulia sebagai komoditas unggulan Indonesia dan disegani secara internasional, adalah cita-cita mulia yang perlu kita dukung dan wujudkan bersama," kata Menperin.

Hampir semua provinsi di Indonesia memiliki sumber bahan batu mulia dan memiliki produk yang khas sesuai daerah masing-masing.

"Batu mulia telah mengakar dalam budaya kita sejak dulu, dengan jumlah penduduk yang banyak, kita memiliki pasar yang besar," kata Menperin.

Di samping itu, batu mulia yang selalu dirangkai dengan perhiasan emas dan perak sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat.

"Pemakaian perhiasan yang dirangkai dengan ragam batu mulia oleh masyarakat, baik dari kalangan bawah, menengah hingga atas, baik dari anak-anak maupun dewasa, khususnya wanita yang tidak dapat terlepas dalam kesehariannya sebagai bagian dari life style," tutur Menperin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×