kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ABM Investama akan tuntaskan akuisisi tambang


Selasa, 22 Mei 2018 / 13:04 WIB
ABM Investama akan tuntaskan akuisisi tambang
ILUSTRASI. RUPS ABM Investama


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk meyakinkan bisa menyelesaikan akuisisi lahan tambang tahun ini. Emiten berkode saham ABMM itu sudah menyiapkan dana sebesar US$ 500 juta. Hal itu, sebagai upaya mengganti salah satu lahan tambang milik perusahaan yang produksinya habis pada empat tahun ke depan.

Direktur Keuangan ABMM, Adrian Erlangga mengatakan, saat ini keputusan dalam akuisisi lahan tambang sudah mengerucut. Dari 125 lahan yang dibidik, sudah  lima lahan yang akan dikualifikasikan menjadi satu lahan di tahun 2018 ini.

Sayang, Adrian belum mau membeberkan produksi dari lahan tersebut. Ia hanya menyatakan cadangan terbukti dari lahan itu 5 juta ton sampai  100 juta ton dengan kalori 4.000 kilo kalori per kilogram (kkal/kg). Lokasinya terletak di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.  

"Kami mencari tambang yang sudah produksi. Target akuisisi selesai tahun ini," terangnya saat ditemui di kantornya, Senin (21/5).

Asal tahu saja, untuk akuisisi ini pihaknya telah menyiapkan dana sebesar US$ 500 juta. Adapun dana tersebut di antaranya mendapatkan dukungan dari dua bank dengan kisaran pinjaman US$ 200 juta dan US$ 150 juta.

Sementara dana dari kas internal mencapai US$ 150 juta. Adrian menerangkan, untuk memilih lahan tambang yang diakuisisi bukan soal  mudah. Soalnya, pembelian lahan tambang melewati sales market. Harga akan disesuaikan dengan indeks harga batubara saat ini.

Misalnya, tahun lalu, ABMM membidik salah satu lahan tambang dengan harga yang masih murah. Namun, pada Januari 2018 harga sudah naik lantaran harga batubara naik. "Karena sales market tidak gampang. Makanya kami mencari terus," ujarnya.

Saat ini, ABMM memiliki tiga lahan tambang batubara yang ditargetkan produksi tahun ini mencapai 10 juta ton. Di antaranya, lima juta ton untuk lahan tambang yang berada di Nanggroe Aceh Darussalam dan lima juta lahan tambang yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Saat ini cadangan  lahan tambang  di Kalsel hanya tersisa 20 juta ton. Adrian bilang, bila dalam empat tahun produksi tetap lima juta ton.

Maka, dipastikan cadangan batubaranya akan habis. "Oleh karena itu kita sedang mencari tambang yang lain juga. Setidaknya tahun ini bisa satu lahan tambang. Tahun depan bisa satu lagi," tandasnya.

Seperti diketahui, pemerintah mewajibkan untuk perusahaan tambang batubara untuk menyuplai batubara dalam negeri alias domestic market obligation (DMO) sebesar 25% untuk pembangkit, tak terkecuali dengan ABMM. Adrian mengatakan saat ini pihaknya sudah berbicara dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Asosiasi Perusahaan Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) untuk meminta pengecualian atas DMO itu.

Pasalnya produksi batubara ABMM berkalori rendah yaitu 3.400 kkal/kg. Maka dari itu, batubara tersebut tidak akan terserap di dalam negeri. Pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara  saat ini memakai batubara dengan kalori 4.000 kkal/kg ke atas.

"Kami akan minta pengecualian.  Oleh karena itu lagi diatur bagaimana mekanismenya. Juga sedang diatur secara komersia, karena tidak terserap," tandasnya.

Berkenaan dengan itu, pemerintah melalui Surat Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta supaya perusahaan yang belum bisa memenuhi  ketentuan suplai 25% bisa melakukan transfer kuota.

Adrian mengatakan,  transfer kuota merupakan cara lama. Namun, pihaknya menyerahkan ini kepada pihak  APBI yang diberikan tugas dari pemerintah. "Karena setiap tambang itu berbeda-beda kebutuhannya.  Maka ini tidak mudah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×