kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ABM Investama yakinkan akuisisi lahan tambang selesai tahun ini


Senin, 21 Mei 2018 / 16:29 WIB
ABM Investama yakinkan akuisisi lahan tambang selesai tahun ini
ILUSTRASI. RUPS ABM Investama


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) meyakinkan bisa menyelesaikan akuisisi lahan tambang pada tahun ini. Hal itu, sebagai upaya pengganti salah satu lahan tambang milik perusahaannya yang diprediksi produksinya habis pada empat tahun ke depan.

Direktur Keuangan PT ABM Investam Tbk Adrian Erlangga mengatakan saat ini keputusan dalam akuisisi lahan tambang sudah mengerucut. Dari 125 lahan yang dibidik, sudah lima lahan yang akan dikualifikasikan menjadi satu lahan di tahun 2018 ini.

Namun sayangnya Adrian belum mau membeberkan berapa produksi dari lahan tersebut. Ia hanya bilang, cadangan terbukti dari lahan itu mencapai 5 juta ton-100 juta ton dengan kalori 4.000 Kcal per kilogram (kg) dan berlokasi di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

“Kita cari tambang yang sudah produksi. Target akuisisinya selesai tahun ini,” terang Adrian saat ditemui di kantornya, Senin (21/5).

Asal tahu saja, untuk akuisisi ini pihaknya telah menyiapkan dana sebesar US$ 500 juta. Dana tersebut diantaranya didapat dari support dua bank dengan kisaran pinjaman mencapai US$ 200 juta dan US$ 150 juta. Sementara dana dari kas internal mencapai US$ 150 juta.

Adrian berkisah, memilih lahan tambang akuisisi ini tidak mudah. Pasalnya, pembelian lahan tambang melewati sales market. Dimana harga akan disesuaikan dengan indeks harga batubara. Misalnya, pada tahun lalu, pihaknya sudah membidik salah satu lahan tambang, dimana harganya masih murah. Namun, pada Januari 2018 harganya sudah naik.

“Karena sales market tidak gampang. Makanya kita cari terus,” ungkap Adrian.

Saat ini, ABMM memiliki tiga lahan tambang batubara yang ditargetkan produksi tahun ini mencapai 10 juta ton. Diantaranya, lima juta ton untuk lahan tambang yang berada di Aceh dan lima juta lahan tambang yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Saat ini, untuk lahan tambang yang ada di Kalsel, cadangannya hanya tersisa 20 juta ton. Adrian bilang, bila dalam empat tahun produksi tetap lima juta ton. Maka, dipastikan cadangan batubaranya akan habis.

“Oleh karena itu kita sedang cari tambang yang lain juga. Setidaknya tahun ini bisa satu lahan tambang. Tahun depan bisa satu lagi,” tandasnya.

Minta pengecualian suplai dalam negeri

Seperti diketahui, pemerintah mewajibkan untuk perusahaan tambang batubara untuk menyuplai batubara dalam negeri (domestic market obligation/DMO) sebesar 25%. Tak terkecuali dengan ABMM.

Adrian mengatakan saat ini pihaknya sudah berbicara dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Asosiasi Perusahaan Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) untuk meminta pengecualian atas suplai DMO itu.

Pasalnya produksi batubara ABMM berkalori rendah yaitu 3.400 Kcal/kg. Maka dari itu, batubara tersebut tidak akan terserap di dalam negeri. Bahkan, kata Adrian, pembangkit listrik milik PLN untuk yang saat ini memakai batubara dengan kalori 4.000 Kcal/kg ke atas.

“Kita akan minta exception. Oleh karena itu lagi diatur bagaimana mekanismenya, sedang diatur secara komersialnya, karena sayang (tidak terserap),” tandas Adrian.

Berkenaan dengan itu, pemerintah melalui Surat Menteri ESDM Ignasius Jonan meminta supaya perusahaan yang belum bisa memenuhi ketentuan suplai 25% bisa melakukan transfer kuota. 

Adrian mengatakan, bahwa transfer kuota merupakan cara lama. Namun, pihaknya menyerahkan ini kepada APBI yang diberikan tugas kepada pemerintah. “Karena setiap tambang akan berbeda-beda kebutuhannya. Maka ini tidak mudah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×