kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada opsi Pertamina kurangi share di proyek kilang


Selasa, 13 Juni 2017 / 17:34 WIB
Ada opsi Pertamina kurangi share di proyek kilang


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Sejumlah proyek kilang minyak yang dikerjakan oleh PT Pertamina (Persero) berjalan lambat. Pasalnya perusahaan pelat merah ini harus membagi pendanaan ke berbagai proyek mulai dari hulu hingga hilir.

Untuk itu pemerintah pun memberikan opsi kepada Pertamina agar pengerjaan proyek kilang bisa lebih cepat. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM), IGN Wiratmaja Puja mengatakan, berbagi opsi tengah dikaji agar Pertamina bisa lebih cepat dalam mengerjakan proyek kilang.

Salah satu opsi yang dikaji adalah menurunkan porsi saham Pertamina di sejumlah proyek kilang yang dikerjakan dengan investor asing. Opsi penurunan saham Pertamina di proyek kilang pun bisa diberlakukan di semua proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan New Grass Root Refinery (NGRR).

"Kalau perlu tidak usah mundur. Pemerintah inginnya tidak usah mundur, cari jalan yang terbaik," ujar Wiratmaja, Selasa (13/6).

Di sisi lain, pemerintah siap menfasilitasi jika Pertamina ingin menurunkan saham seperti di proyek RDMP Cilacap dan NGRR Tuban. Pertamina juga biaa mencari mitra di proyek kilang seperti proyek RDMP Balikpapan.

"Pemerintah mendorong, kalau perlu difasilitasi, kami fasilitasi karena kebutuhannya sangat nyata," jelasnya.

Dengan opsi tersebut, Wiratmaja berharap pengerjaan kilang bisa lebih cepat. Di sisi lain pengerjaan proyek kilang jadi bisa menarik investasi lebih banyak lagi masuk ke Indonesia.

"Artinya kalau kilang dibangun, investasi masuk, keekonomian bergerak, dan impor BBM berkurang," imbuhnya.

Seperti diketahui, Pertamina menargetkan RDMP Balikpapan stage 1 diselesaikan Juni 2020. Sebelumnya Pertamina menargetkan RDMP Balikpapan stage 1 bisa selesai 2019. Sementara itu untuk RDMP Balikpapan stage 2 bisa selesai pada 2021.

Untuk penyelesaian proyek RDMP Cilacap yang tadinya ditargetkan selesai pada 2021 terpaksa mundur menjadi tahun 2023. Selain itu, penyelesaian proyek NGRR Tuban juga diproyeksi mundur dari 2022 menjadi 2024.

Sementara itu untuk proyek Dumai dan Bontang masih dalam tahap evaluasi. Pertamina belum menetapkan target untuk kedua proyek tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×