kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AirAsia dukung rencana Kemhub beri insentif LCC


Senin, 16 Juli 2018 / 22:22 WIB
AirAsia dukung rencana Kemhub beri insentif LCC
ILUSTRASI. CEO Grup Air Asia Indonesia Dendy Kurniawan


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AirAsia Indonesia Tbk mendukung penuh rencana rancangan dua insentif bagi maskapai low cost carrier (LCC) yang tengah digodok Kementerian Perhubungan.

"Sangat menggembirakan tentunya, kami dukung 1000%," jawab CEO PT Airasia Indonesia Tbk, Dendy Kurniawan saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (16/7).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan pemerintah tengah merancang dua insentif bagi maskapai LCC. "Pertama, insentif yang akan kita berikan memperluas seluas-luasnya jaringan operasional wilayah di seluruh Indonesia," ungkapnya seperti dikutip dalam website Kementerian Perhubungan Selasa (10/7).

Kemudian, pihaknya juga berupaya untuk menurunkan harga avtur Pertamina yang saat ini dijual lebih mahal 20% dibandingkan dengan internasional.

Menurut Dendy, rencana Kemhub ini akan memudahkan maskapai LCC untuk membuka rute-rute baru karena perizinannya lebih cepat. "Seperti misalnya, November nanti mudah-mudahan kita bisa buka rute baru Silangit-Kuala Lumpur," ungkap Dendy.

Namun Dendy juga menyoroti sejumlah hal terkait LCC, yakni passanger service charge. Pemerintah meminta Airasia untuk pindah ke terminal 3 bandara internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Tetapi Dendy mengaku keberatan, meski pihaknya ingin menaati aturan pemerintah.

"Di Terminal 3 kita kena charge Rp 230.000, sedangkan di terminal 2 hanya Rp 150.000, ini kan nanti kita sudah kasih promo tiket murah ujung-ujungnya jadi mahal kalau di terminal 3," terangnya. 

Melalui rancangan yang tengah digarap Menhub ini, Dendy berharap pemerintah dapat memerhatikan konsep bisnis LCC lebih baik.

Terkait bahan bakar atau avtur, Dendy juga mengatakan harapannya agar harga avtur dalam negeri dapat kompetitif. "Karena sejauh ini masih lebih murah di luar (negeri), selisihnya sekarang tidak jauh sih sekitar 8% lebih mahal di indonesia," jelas Dendy.

Menurut Dendy, pertumbuhan LCC secara rata-rata lebih tinggi dibandingkan full service. Pertumbuhan LCC setiap tahunnya tercatat mencapai 2 digit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×