kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akuisisi tambang jadi ajang tingkatkan cadangan


Senin, 25 September 2017 / 19:54 WIB
Akuisisi tambang jadi ajang tingkatkan cadangan


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Harga batubara yang cenderung berada pada level positif membuat beberapa perusahaan pertambangan batubara mengibarkan sayapnya untuk meningkatkan cadangan batubara perusahaannya melalui akuisisi.

Misalnya saja, pada September tahun ini, Harga Batubara Acuan (HBA) sudah mencapai US$ 92,03 per ton atau naik 9,6% dari Oktober yang hanya US$ 83,97 per ton.

Deputi Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia membenarkan bahwa beberapa perusahaan publik berencana melakukan akuisisi karena harga batubara berada pada level positif.

Kemungkinan, kata Hendra, akuisisi itu dilakukan untuk kepentingan strategis demi meningkatkan cadangan. “Mungkin dari sisi timming akuisisi bagi perusahaan publik dianggap yang paling tepat. Tapi bagi PLN hanya untuk kepentingan jaminan pasokan saja,“ ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/9).

Salah satu yang tengah membidik akuisisi adalah PT Golden Energy Mines (GEMS) Tbk. Sekretaris Perusahaan GEMS, Sudin Sudirman membebarkan bahwa tahun ini akan melakukan akuisisi empat perusahaan tambang. Nah, iya bilang bahwa sudah merampungkan dua akuisisi tambang batubara diantara empat perusahaan.

“Iya sudah dua. Dan, dua lagi sedang kami lakukan due dilligence,“ terangnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/9).

Sayangnya Sudin enggan membeberkan dua perusahaan tambang yang sudah rampung di akuisisi itu. Tapi menurut catatan laporan Paparan Publik GEMS akan mengambil alih 100% saham empat anak usaha GMR Infrastruktur, yaitu PT Dwikarya Sejati Utama, PT Duta Sarana Internusa, PT Unsoco dan PT Barasentosa Lestari.

“Yang dua lagi belum tahu kapannya, masih kita tutup rapat. Begitu juga dengan nilai investasinya,“ tandasnya. Ia pun masih enggan membeberkan dimana lokasi kedua perusahaan yang akan dibidik itu.

Sementara, rencana akuisisi juga terus akan dilakukan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Sekretaris Perusahaan PTBA Adib Ubaidillah mengatakan rencana akuisisi tersebut sudah memasuki tahap due dilligence untuk beberapa tambang. Menurutnya, masih perlu waktu cukup lama untuk mencapai kata sepakat.

Namun, Adib mengatakan bahwa naiknya harga batubara menjadi tantangan tersendiri dalam proses tersebut. Pasalnya, nilai aset tambang dipastikan akan meningkat. Bahkan, beberapa pemilik tambang yang semula berniat menjual asetnya pun mulai pikir-pikir kembali.

"Harga batubara membaik pastinya valuasi akan lebih mahal. Jadi memang agak sulit kondisinya dengan harga yang semakin tinggi saat ini," ujarnya kepada KONTAN, Senin (25/9).

Walaupun demikian, rencana akuisisi tetap dijalankan. Sebab, hal tersebut menjadi keharusan bagi PTBA agar memiliki cadangan yang cukup untuk operasinya dalam jangka panjang.

Tapi Adib bilang, bahwa akusisi tersebut tidak bisa rampung tahun ini. Selain karena masalah valuasi harga, cukup sulit untuk memanfaatkan waktu yang tinggal tersisisa kurang dari empat bulan hingga akhir tahun.

"Saya kira tahun ini belum bisa deal. Salah satunya faktor harga tadi dan waktu yang sempit. Kita juga harus hati-hati," tandasnya

Asal tahu saja, PTBA berencana mengakuisisi tambang-tambang yang sudah berproduksi. Menurut Adib, selain akuisisi seluruh aset, semua kemungkinan kerja sama bisa dilakukan seperti joint operation atau hanya ikut dalam penyertaan modal saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×