kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AMNT membangun smelter di Sumbawa


Jumat, 24 Februari 2017 / 06:10 WIB
AMNT membangun smelter di Sumbawa


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) serius. Perusahaan ini berkomitmen membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) berkapasitas 1 juta ton.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bambang Gatot Ariyono mengatakan, AMNT sudah tidak lagi bekerjasama dengan PT Freeport Indonesia dalam pembangunan smelter.

Dia menegaskan, AMNT berkomitmen membangun smelter sendiri. Sehingga, Kementerian ESDM memberikan rekomendasi ekspor konsentrat kepada AMNT sebesar 675.000 ton. "Proposal yang diajukan AMNT akan membangun di Sumbawa, dengan kapasitas 1 juta ton," terangnya kepada KONTAN, Kamis (23/2).

Ia menambahkan, kegiatan ekspor konsentrat tembaga itu akan dievaluasi per enam bulan oleh verifikator independen. Tujuannya, melihat kemajuan smelter tersebut. Itu sesuai dengan Permen ESDM No. 06/2017 Tentang Tata Cara Pemberian Rekomendasi Penjualan Mineral Ke Luar Negeri Hasil Pengolahan dan Pemurnian. "Kalau tidak ada progres, ekspornya akan distop," ujarnya.

Direktur Jenderal Perdangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurman mengatakan, pihaknya sudah memberikan izin ekspor konsentrat tembaga AMNT per Kamis (23/2). Sudah diberikan izin, dari 21 Februari 2017 sampai 17 Februari 2018. alokasi ekspor sesuai rekomendasi, terangnya.

Komisaris Medco Energi International Muhammad Lutfi pernah mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan tiga opsi daerah terkait pembangunan smelter AMNT. Diantaranya, Di Pelabuhan Bojonegoro, Sumbawa dan daerah lain di NTB.

Sementara itu, Presiden Direktur AMNT Rachmat Makkasau menyatakan keinginan berubah status dari kontrak karya menjadi IUPK. Jadi bukan hanya karena perusahaan menyampaikan masalah rekomendasi ekspor konsentrat tembaga. "AMNT juga menyampaikan rencana investasi ke depan sebagai perusahaan nasional yang akan senantiasa menguntungkan kepentingan nasional," ungkapnya.

Asal tahu saja, perlu uang sebesar US$ 1 miliar untuk membangun smelter berkapasitas 1 juta ton. Dan Medco sudah mengeluarkan dana akuisisi Newmont sebesar US$ 2,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×