kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggota REI DKI Jakarta optimistis kondisi properti tahun ini membaik


Kamis, 24 Mei 2018 / 14:05 WIB
Anggota REI DKI Jakarta optimistis kondisi properti tahun ini membaik
ILUSTRASI. Ketua DPD REI DKI Jakarta Amran Nukman


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta optimistis kondisi properti tahun 2018 akan lebih baik dari tahun sebelumya. Optimisme ini terlihat dari hasil survei terhadap anggotanya selam dua bulan mulai Februari hingga April 2018.

Ketua DPD REI Jakarta amran Nukman mengatakan, dari survei tersebut, sebanyak 34% pengembang mengatakan optimis kondisi tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. Sedangkan 55% lainnya mengatakan masih akan sama dari tahun sebelumnya.

"Mayoritas pengembang tetap merencanakan mengembangkan rumah sederhana , menengah ke atas dan apartemen dengan prioritas kebutuhan infrastruktur," kata Amran di Jakarta, Rabu (23/5).

Sedangkan dari kebutuhan ekpansi tahun ini, sebanyak 33% dari pengembang membutuhkan capital expenditure (capex) sekitar Rp 100 miliar-Rp 500 miliar.

Di tengah optimisme tersebut juga ditemukan industri real estate sangat terdampak oleh kebijakan pemerintah yaitu perpajakan, perizinan, dan suku bunga kredit. 

Amran bilang, khusus di DKI Jakarta, perizinan masih jadi tantangan tersendiri dimana birokrasi merupakan faktor yang paling dominan dalam proses perizinan."Sebanyak 69% responden mengatakan lebih mudah memperoleh perizinan di luar DKI Jakarta dibandingkan Jakarta," katanya.

Amran mengatakan, nilai tukar rupiah dan kenaikan suku bunga acuan menjadi tantangan industri properti saat ini. Namun menurutnya, pengembang harus optimis kondisi industri properti akan lebih baik tahun ini. Apabila sektor ini membaik akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi karena properti memiliki multiplier effect yang sangat besar dengan 175 industri turunan.

Riset ini merupakan yang pertama dilakukan oleh REI DKI Jakarta. Menurut Amran, riset ini memiliki keakuratan lebih tinggi karena dilakukan langsung oleh asosiasi terhadap anggotanya. Hasil Riset ini diharapkan bisa menjadi dasar bagi pasar pelaku industri, pemerintah dan stakeholder dalam mengambil kebijakan.

Survei untuk melihat perkembangan industri properti itu dilakukan terhadap 330 responden yang merupakan bagian dari anggota REI DKI Jakarta yang saat ini tercatat sebanyak 350 pengembang.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×