kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AP3I: Pembangunan smelter bisa lebih semarak di tahun ini


Rabu, 07 Februari 2018 / 22:16 WIB
AP3I: Pembangunan smelter bisa lebih semarak di tahun ini
ILUSTRASI. Tembaga copper


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua smelter direncanakan akan siap beroperasi pada tahun 2018. Sekjen Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian (AP3I), Haykel Hubies mengatakan, di Sulawesi Selatan dan Konawe Utara yang sejauh ini cukup aktif akan membangun smelter. 

Smelter Nikel di Sulawesi Selatan ditargetkan dapat beroperasi mulai triwulan-I 2018. Proyek PMA (Penanaman Modal Asing) 51% asing dengan nilai investasi sebesar Rp 1,3 triliun itu memiliki kapasitas produksi 250.000 ton per tahun.

"Tapi untuk produksi Nikel Pig Iron komersil pertama di Maret nanti sekitar 50 ribu ton," tambah Haykel, Rabu (7/1).

Sementara itu, smelter yang direncanakan dibangun di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara dinilai agak melambat oleh Haykel. Smelter Nikel tersebut memiliki kapasitas produksi 50.000 ton per tahun dengan nilai investasi sebesar Rp 55 miliar.

Ada pula beberapa perusahaan ada yang masih mengalami perlambatan untuk membangun smelter dengan berbagai kendala seperti permodalan, teknologi serta menunggu izin ekspor dari Pemerintah.

Namun, ia menilai tren smelter 2018 diprediksi akan membaik khususnya untuk nikel. Hal ini terlihat dari harga jual nikel yang membaik sejak awal tahun 2018. "Kita lihat sampai Maret ini, kalo terus membaik saya kira perusahaan akan optimis melakukan pengembangan smelter," tambahnya.

Penambahan dua smelter yang disebutkan, tidak termasuk perusahaan lain yang masih belum terdaftar sebagai anggota AP3I.  Hingga tahun 2017, total ada 23 smelter yang telah beroperasi serta terdaftar menjadi anggota AP3I.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×