kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,22   -11,30   -1.21%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APTI dukung program kemitraan petani dan perusahaan


Selasa, 27 Maret 2018 / 20:05 WIB
APTI dukung program kemitraan petani dan perusahaan
ILUSTRASI. TEMBAKAU UNGGULAN VARIETAS BARU


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - LOMBOK. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) mendukung adanya program kemitraan antara petani dan perusahaan rokok. Pasalnya, dengan adanya program kemitraan ini, tembakau petani memiliki jaminan akan diserap, produksi tembakau terjamin dan rantai pasok akan bisa dipotong.

Ketua Umum Apti Soeseno mengatakan, dengan adanya kemitraan ini, perusahaan akan memberikan benih, asistensi teknik, hingga penyediaan pupuk. “Kalau perusahaan besar kan mampu melakukan itu, sementara perusahaan kecil tidak,” ujar Soeseno, Selasa (27/3).

Menurut Soeseno, perusahaan rokok besar juga selalu memperhatikan perkembangan produksi tembakau petani. Pasalnya, perusahaan tersebut pun tidak menginginkan produksi tembakau yang dihasilkan memiliki kualitas yang kurang baik.

Soeseno menjelaskan, saat ini sudah banyak petani sudah banyak yang bermitra dengan perusahan. Namun, masih ada pula yang belum bermitra. Karena itu, terkadang tembakau yang dihasilkan petani diserap oleh pengumpul atau pedagang dan dijual dengan harga yang lebih tinggi kepada pabrik.

“Misalnya yang bermitra menjual Rp 35.000 per kg ke Pabrik karena sudah kesepakatan. Sementara ke petani yang tidak bermitra, pedagang membeli Rp 36.000 per kg. Nanti disimpan lalu dijual ke pabrik sebesar Rp 38.000 per kg. Memang hanya 1.000 tapi kalau ada 4.000 ton kan banyak,” terang Soeseno.

Soeseno mengatakan, saat ini rantai pasok tembakau sangat panjang. Mulai dari petani, pengumpul, pedagang kecil, pedagang besar, grader, lalu ke pabrik. Bila kemitraan dilakukan, maka rantai pasok tersebut bisa dipotong hingga tiga lapisan.

Dia pun mengakui, tidak semua tembakau bisa terserap oleh perusahaan mitra. Karena itu, alternatif pasar harus mulai ditingkatkan sehingga petani tidak dipermainkan oleh pedagang.

Tak hanya itu, Soeseno pun meminta supaya pemerintah segera menetapkan payung hukum terkait kemitraan petani tembakau dan perusahaan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×