kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arutmin berencana tingkatkan produksi batubara 10% tahun ini


Selasa, 03 April 2018 / 18:24 WIB
Arutmin berencana tingkatkan produksi batubara 10% tahun ini
ILUSTRASI. Kapal tongkang pengangkut batubara


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arutmin Indonesia berencana akan menambah produksi 10% dari target yang sudah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB) perusahaan sebesar 29 juta ton. Itu lantaran, pemerintah mematok produksi batubara dalam negeri (Domestic Market Oblogation) untuk PT PLN (Persero) sebanyak 25%.

Rencananya hal itu akan dilakukan oleh Arutmin pada semester II tahun ini, sekaligus mengajukan perubahan RKAB kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

CEO Arutmin Indoesia Ido Hotna Hutabarat menyatakan, sesuai dengan RKAB tahun 2018 produksi batubara ditargetkan mencapai 29 juta.

Namun, ada kemungkinan peningkatan produksi batubara dilakukan pada tahun ini. Hanya saja, penginkatan produksi itu dilihat dari kesiapan alat-alat konstruksi yang dimiliki.

“Ada kemungkinan peningkatan 10% tahun ini. Kita lihat kesiapan alatnya dulu, karena problem kita itu alat-alanya,” terangnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (3/4).

Adapun juga, jika kesedian alat tidak terpenuhi. Atinya, kata Ido, perusahaan akan memesan alat yang sedianya baru bisa diberikan enam bulan setelah pemesanan. Sementara kebutuhan alat untuk penambahan produksi 10% itu akan menambah dua unit dengan kapasitas 2 juta ton.

Asal tahu saja, setelah pemerintah mewajibkan perusahaan pertambangan batubara untuk memasok DMO batubara kepada PLN sebesar 25%, perusahaan diberikan insentif supaya bisa menambah produksinya hingga 10%. Maka dari itu, kata Ido, pada Semester II tahun 2018 ini, pihaknya akan melakukan perubahan RKAB.

Asal tahu saja realisasi produksi batubara Arutmin Indonesia pada tahun 2017 lalu mencapai 25,8 juta ton. Itu artinya lebih rendah dari rencana target tahun ini. Dan sampai Kuartal I tahun 2018 ini, produksi batubara Arutmin baru mencapai 7,5 juta ton.

“Kita selalu kontrol untuk produksi per bulannya mencapai 25% dari rencana produksi sekarang,” terangnya.

Sementara, atas ditetapkannya batubara dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebanyak 25% dengan nilai US$ 70 per ton.

Ido bilang, pada April 2018 ini akan kehilangan pendapatan mencapai US$ 67,7 juta. Sementara jika dikalikan dalam setahun ini akan hilang sekitar US$ 603 juta pada tahun 2018.

“Tentunya akan ada efisiensi dalam eksplorasi. Misalnya eksplorasi kita akan kurangi dan. Karena ini yang pasti kita kurangi,” ungkapnya.

Adapun evaluasi lainnya, kata Ido, aka nada peningkatan kembali mine planning perusahaan, seperti misalnya jarak angkut antara batuan penutup bisa lebih rendah dan lain-lain seperti penggunaan bahan bakarnya yang efisienkan.

“Dengan penetapan DMO ini mungkin akan mendorong juga penambang cari sumber eksplorasi baru. Tapi sekarang area baru limited sekarang,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×