kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asia Pacific Investama ingin porsi penjualan berimbang


Selasa, 06 Maret 2018 / 13:33 WIB
Asia Pacific Investama ingin porsi penjualan berimbang


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asia Pacific Investama Tbk bercita-cita menyeimbangkan kontribusi pendapatan dari dalam negeri dan luar negeri. Untuk itu, mereka akan memacu penjualan ekspor yang saat ini baru berkontribusi 30%.

Tak ketahuan kontribusi persis penjualan ekspor Asia Pacific di dalam laporan keungan. Perusahaan berkode saham MYTX di Bursa Efek Indonesia tersebut tak membeberkan.

Namun menurut catatan internal Asia Pacific, pasar utama ekspor saat ini ke kawasan Eropa dan Amerika. Sementara target mereka ke depan adalah melebarkan jaringan pemasaran ke China.

Selain tujuan ekspor yang meluas, produk yang akan dijajakan juga makin banyak. "Dulu produk benang jadi andalan ekspor, nanti kami juga fokus untuk bisa menjual produk denim," kata Carel Christanto Macmud, Direktur PT Asia Pacific Investama Tbk, Senin (5/3).

Asia Pacific tercatat memproduksi tujuh kategori produk. Selain benang atau yarn dan denim, perusahaan tersebut memproduksi grey, job work, laundry, waste and others serta uniform atau seragam. Menurut catatan keuangan sembilan bulan tahun 2017 dan 2016, penjualan benang mendominasi.

Demi mendukung rencana bisnis tahun ini, Asia Pacific menyiapkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 20 juta. Sumber dananya terdiri dari 30% kas internal dan 70% pinjaman.

Adapun capex 2018 untuk belanja mesin dan peralatan baru. "Hal ini guna mendukung produksi produk baru untuk ekspor nantinya," tutur Pe Maria Indra, Direktur Keuangan PT Asia Pacific Investama Tbk.

Rencana mengerek porsi penjualan ekspor juga menjadi bagian dari target tahun ini. Hingga tutup tahun 2018, Asia Pacific berharap membukukan pertumbuhan penjualan hingga 20%. Target tersebut lebih rendah ketimbang target 30% yang mereka canangkan tahun lalu.

Sejauh ini, Asia Pacific belum mempublikasikan laporan keuangan 2017 penuh karena tahap audit belum rampung. Namun menurut perkiraan mereka, pendapatan tahun lalu sekitar US$ 120 juta.

Selain mengejar kinerja penjualan, agenda Asia Pacific tahun ini adalah mengurangi utang. "Utang bagi kami merupakan bagian dari operasional perusahaan jadi seefisien mungkin kami pakai dan kami cari yang bunga serendah mungkin bila diperlukan," terang Maria.

Pada 28 Februari 2018 lalu Asia Pacific meneken corporate guaarantee agreement dengan LH Asia Trade Finance Fund Ltd. Perjanjian itu menyangkut utang PT Apac Inti Corpora kepada LH Asia Trade. Asia Pasific memberikan uang jaminan utang PT Apac Inti Corpora sekitar US$ 6 juta dollar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×