kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asing makin ramai warnai ritel dalam negeri


Kamis, 07 September 2017 / 18:47 WIB
Asing makin ramai warnai ritel dalam negeri


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Potensi pasar Indonesia menjadi rebutan perusahaan ritel asing untuk ekspansi ke dalam negeri. Sebut saja, Lulu Group Retail International yang mengelola Lulu Hypermarket dan Department Store yang bakal menggeber ekspansi membangun 10 gerai hingga tahun 2019 mendatang.

Selain itu ada GS Supermarket yang merupakan perusahaan ritel asal Korea Selatan yang bakal membuka gerai ketiga pada akhir tahun ini. Padahal, perusahaan asal Negeri Gingseng itu belum genap setahun beroperasi di Indonesia. Di samping itu masih ada nama-nama seperti Lotte Mart, Kanmo Retail Group dan Decathlon Group.

V Nandakumar, Chief Communications Officer Lulu Group Retail International mengatakan, ekspansi di Indonesia merupakan ekspansi tercepat yang pernah dilakukan Lulu Group di beberapa negara. Tidak hanya membangun gerai saja, Lulu juga membangun pusat logistik dan gudang senilai US$ 70 juta untuk mendukung operasionalnya di Indonesia.

Koo In Hoo, Direktur PT GS Retail Indonesia mengatakan sambutan yang luas atas gerai GS Supermarket membuat GS Retail menggeber ekspansinya di Indonesia. "Kami sebagai pemain baru itu juga mendapatkan respon yang sangat bagus, ya kami optimis bakal bertumbuh sangat positif," ujarnya beberapa waktu lalu.

Namun tidak semua ritel asing menggeber ekspansi. Ada juga yang sedikit menahan ekspansinya. Sebut saja Lottemart yang pada tahun ini hanya akan membangun satu gerai.

Tidak hanya itu, Ikea juga tidak terburu-buru untuk menggeber ekspansinya. Manajemen IKEA harus mempertimbangkan beragam aspek salah satunya SDM dan operasional. "Tahun ini belum ada penambahan gerai baru," ujar Ririn Basuki, PR Manager IKEA kepada KONTAN, Kamis (7/9).

Melihat fenomena banyaknya perusahaan ritel asing yang masuk ke Indonesia disadari betul oleh Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (Hippindo). Satria Hamid Ahmadi, Wakil Sekjen II Hippindo mengatakan, Indonesia memang menjadi pasar yang menjanjikan untuk perusahaan ritel asing. Faktor demografi, penduduk dengan usia produktif, pertumbuhan kelas menengah serta jumlah penduduk yang besar menjadi daya tarik tersendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×