kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi Logistik respons positif aturan bagi pengguna tol Jakarta-Cikampek


Minggu, 25 Februari 2018 / 15:37 WIB
Asosiasi Logistik respons positif aturan bagi pengguna tol Jakarta-Cikampek
ILUSTRASI. Proyek LRT Jabodebek di sisi jalan tol Jakarta Cikampek


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Logistik dan Forwarders Indonesia (ALFI) merespons positif tiga kebijakan yang bakal diberlakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meski bisnis logistik yang melewati jalur darat akan sedikit terganggu.

Kementerian Perhubungan melalui BPTJ mengeluarkan tiga kebijakan untuk mengurangi kemacetan di jalan Tol Jakarta-Cikampek. Dari tiga peraturan tersebut, ada juga peraturan yang ditujukan bagi kendaraan golongan III, IV, dan V untuk tidak melewati jalan tol pada pukul 06.00 sampai pukul 09.00.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi membenarkan bahwa bisnis logistik melalui jalur darat akan ikut terdampak. "Dampaknya pasti ada, tapi ini pilihan yang harus diambil sementara waktu selama pembangunan elevated dan LRT berlangsung," ungkap Yukki saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (23/2).

Dia menjelaskan, risiko paling kecil akan dialami oleh kendaraan golongan III dan IV di pagi hari yang berkaitan dengan ekspor impor melalui Tanjung Priok. Di sisi lain, operasional yang akan terganggu nantinya adalah kegiatan domestik lantaran jalur Cikampek merupakan jalur penghubung utama.

Namun demikian, Yukki bilang, hal itu justru mendorong angkutan barang untuk menggunakan jalur laut maupun kereta api. "Jadi infrastruktur empat moda sangat penting. Jangan sampai biaya logistik pada akhirnya akan naik. Itu yang terpenting," ungkap Yukki.

ALFI pun merespons positif kebijakan itu karena ditargetkan akan ada kenaikan tingkat kecepatan kendaraan di jalan tol Jakarta-Cikampek. Selain itu ketiga aturan tersebut akan dijalankan bersamaan semua golongan.

Saat ditanya apakah ada rencana penambahan kendaraan, Yukki bilang bahwa selalu akan ada peremajaan kendaraan setiap 10 tahun sekali.

Apalagi, pertumbuhan logistik terus naik dari tahun ke tahun. Dalam hal itu, menurutnya, kebutuhan akan infrastruktur menjadi sangat penting terutama di jalan tol Jakarta-Cikampek yang memiliki 12 areal industri besar.

Menurut Yukki, selama ini kapasitas tol yang ada sudah 4 kali lebih kecil dari jumlah kendaraan yang melintas baik untuk semua golongan. "Jadi perlu diperhitungkan untuk 10 sampai 20 tahun ke depan. Jangan pembangunan elevated selesai dan public transport selesai, tetapi kondisi tidak berubah," paparnya.

Jika itu terjadi, lanjut Yukki, biaya produksi akan naik, yang didalamnya juga mencakup komponen biaya transportasi darat. Imbasnya, itu semua akan berdampak pada daya saing produksi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×