kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Austindo Nusantara Jaya perkirakan pendapatannya meningkat 5% tahun ini


Senin, 19 Maret 2018 / 20:09 WIB
Austindo Nusantara Jaya perkirakan pendapatannya meningkat 5% tahun ini
ILUSTRASI. Kerjasama Strategis ANJ dan Asia Foods Group


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini perusahaan perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) memperkirakan pendapatan perusahaan akan meningkat hingga 5%. Bila dihitung, maka Austindo memproyeksi bisa mencatat pendapatan hingga US$ 169,8 juta.

Di tahun 2017, Austindo pun sudah mencatat kinerja yang positif. Pasalnya, perusahaan ini mampu meningkatkan pendapatan hingga 20%, dari US$ 134,44 juta pada 2016 menjadi US$ 161,79 juta.

Menurut Direktur Keuangan Austindo Nusantara Jaya, Lucas Kurniawan, kenaikan pendapatan ini sejalan dengan peningkatan produksi Tandan Buah Segar (TBS) dan Crude Palm Oil (CPO).

Tahun ini pun Austindo menargetkan produksi TBS dan CPO akan meningkat dibandingkan tahun lalu. Tahun ini produksi TBS ditargetkan meningkat sebesar 6,1% menjadi 774.567 ton, CPO meningkat 4,3% menjadi 210.248 ton dan Palm Kernel meningkat sebesar 3,1% menjadi 44.037 ton.

Menurut Lucas, peningkatan produksi ini disebabkan oleh adanya pemulihan kebun pasca kemarau panjang pada 2016 sehingga produksi lebih optimal serta adanya upaya penambahan jumlah area yang bisa ditanami sejak 2017.

Tahun ini Austindo pun akan melakukan peremajaan di kebun Belitung dan Sumatera Utara I dengan total area seluas 1500 hektare.

“Itu sejalan dengan peningkatan jumlah produksi TBS, pembelian TBS dari petani juga meningkat. Ini memberi dampak positif pada kenaikan jumlah produksi CPO kami,” ujar Lucas kepada Kontan.co.id, Senin (19/3).

Sementara itu, Lucas pun membeberkan bahwa Austindo tidak secara spesifik menyasar negara tertentu. Dia bilang, Austri tersu menjajaki pasar yang memberikan harga yang terbaik. Menurutnya, India adalah salah satu negara tujuan ekspor Austindo karena kebutuhan akan CPO di India sangat besar.

Lucas menambahkan, Austindo selalu mempelajari peluang penjualan ekspor CPO ke negara manapun apabila secara jangka panjang, hal tersebut memberikan suatu nilai yang baik bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia merilis data bahwa harga CPO cenderung terus menurun hingga menyentuh US$ 652.5 per metrik ton di minggu ketiga dan keempat Januari.

Lucas mengatakan, Austindo pun terus mengikuti perkembangan harga dan mengikuti kebijakan pemerintah yang bisa mempengaruhi harga CPO. “Dari analisis pihak ketiga dan GAPKI, kami tetap optimistis bahwa harga CPO memiliki trend yang positif secara jangka panjang,” terang Lucas.

Lucas pun mengatakan, untuk bisa mencapai target-target yang ditetapkan saat ini Austindo akan melakukan berbagai upaya. Pertama adalah mempertahankan komposisi tim yang berpengalaman dan teruji dalam pengelolaan aspek-aspek operasional, komersial, dan keuangan.

Tak hanya itu, Austindo pun berupaya untuk menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan, pemasok dan pelaku pasar, Mewujudkan kegiatan usaha yang berkelanjutan yang meningkatkan kualitas hidup manusia dan alam. Serta terus berinovasi dan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam kegiatan operasional Austindo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×