kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beda Jonan dan wakilnya soal produksi Cepu


Jumat, 28 Juli 2017 / 19:40 WIB
Beda Jonan dan wakilnya soal produksi Cepu


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, meminta supaya Exxon Mobil Corporation melalui ExxonMobil Cepu Limited (ECML) bisa meningkatkan produksi lapangan Banyu Urip hingga 300.000 barel minyak per hari (BOPD) dari yang semula 200.000 BOPD.

Menteri Jonan bilang, dengan peningkatan produksi sampai 300.000 BOPD, ia berharap mampu memberikan efek ganda bagi daerah sekitar melalui pengembangan perusahaan nasional dan lokal, membuka lapangan pekerjaan hingga pengembangan masyarakat. 

Selain itu, Menteri Jonan juga mengharapkan ExxonMobil bisa menjadikan sektor hilir sebagai lahan investasi baru di Indonesia, seperti membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau pengembangan aromatik di Indonesia. Saat ini, PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT ELMI) mewakili perusahaan ExxonMobil yang mengembangkan sektor hilir dan petrokimia.

Tapi, Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar menyebutkan bahwa fasilitas yang didesain di Blok Cepu oleh Exxon hanya sampai 200.000 BOPD. 

"Fasilitas didesain kalau saya tidak salah sampai 200.000 BOPD. Ini kan harus kita lihat kalau sekarang kita ambil sebanyak-banyaknya nanti decline lebih cepat. Kalau ambil 200.000 BOPD bisa lebih panjang," terangnya di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (28/7).

Maka dari itu, keputusan untuk meningkatkan produksi Blok Cepu sampai 300.000 BOPD akan dievaluasi lagi. Pasalnya, kata Arcandra, produksi Blok Cepu dilihat dari desainnya sudah mencapai top up diangka 180.000 BOPD - 200.000 BOPD.

"Nah mampu tidak (Exxon) 300.000 BOPD. Makanya kita kaji dulu. Karena minyak di bawah sana, mau diambil sekarang cepat atau kemudian yang recoverble factory-nya itu hampir sama," tandasnya.

Asal tahu saja, dengan keinginannya meningkatkan produksi itu, Menteri Jonan mengklaim bahwa pihak ExxonMobil merespon positif dengan segera melakukan kajian potensi pengembangan lapangan lebih lanjut.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×