kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beras impor mulai masuk gudang Bulog


Rabu, 14 Februari 2018 / 16:02 WIB
Beras impor mulai masuk gudang Bulog
ILUSTRASI. Beras impor


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasokan beras impor secara bertahap mulai memasuki gudang Perum Bulog. Sampai saat ini, sudah terdapat 57.000 ton beras yang masuk ke Indonesia.

Direktur Pengadaan Perum Bulog, Andrianto Wahyu Adi mengatakan, sampai saat ini, beras yang sudah masuk ke Indonesia berasal dari Vietnam. Terdapat 10.000 ton beras yang masuk melalui Pelabuhan Tenau, Nusa Tenggara Timur (NTT), lalu Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 41.000 ton, dan Pelabuhan Merak sebanyak 6.000 ton.

Andrianto mengatakan, baru beras yang sampai di NTT yang sudah masuk gudang Bulog. Dia bilang, jumlah yang masuk ke gudang baru sebanyak 1.500 ton. Dia menambahkan, pencapaian bongkar di Pelabuhan Tenau kurang dari 1.000 ton per hari.

Beras tersebut akan disimpan di gudang Bulog yang berada di NTT. "Disimpan di gudang Bulog NTT saja. Kalau pindah lagi, biaya lagi, mahal," jelas Andrianto Rabu (14/2).

Sementara itu, beras impor yang sudah sampai di Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Merak masih dalam proses bongkar.

Andrianto mengatakan, kedatangan beras impor berikutnya direncanakan pada 15 Februari. Dia bilang, akan ada sebanyak 24.750 ton beras asal Vietnam. Sebanyak 20.000 ton beras asal Vietnam akan dmasukkan melalui Pelabuhan Panjang, 4.750 beras akan masuk melalui Pelabuhan Benoa. Sedangkan, beras dari Thailand akan masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak.

Sampai saat ini Bulog masih berharap beras sebanyak 261.000 ton akan tiba sebelum Februari berakhir. "Kami pantau terus. Target kami 261.000 ton bisa sampai pada Februari," imbuhnya.

Hingga saat ini, stok beras Bulog sekitar 630.000 ton. Beras tersebut sudah termasuk beras cadangan pemerintah (CBP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×