kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berebut semen ready mix di proyek kereta cepat


Selasa, 26 Januari 2016 / 11:23 WIB
Berebut semen ready mix di proyek kereta cepat


Reporter: Mimi Silvia | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Produsen semen mulai mempersiapkan diri untuk ikut menikmati proyek pemerintah. Salah satunya untuk menyuplai beton siap pakai atau ready mix di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Ready mix ini dipakai untuk bantalan rel kereta api.

Dalam hitungan Pigo Pramusakti Kusdiharjo, Corporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk kebutuhan semen untuk proyek kereta cepat sekitar 150.000 ton. Angka ini memang masih kecil jika dibandingkan dengan total produksi semen.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebutkan, realisasi penjualan semen nasional tahun 2015 mencapai 61 juta ton semen. Sementara target pertumbuhan penjualan semen nasional tahun ini sebesar 4%-6%, atau sebesar 63,44 juta ton semen-64,66 juta ton semen.

Setali tiga uang, Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk juga menilai bahwa peluang pengadaan semen di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tetap menarik.  Oleh karena itu, Semen Indonesia memastikan bakal ikut bersaing jika memang ada tender dari para penggarap proyek tersebut secara terbuka.

Semen Indonesia bahkan  sudah siap mengerahkan beberapa pabrik semen sekaligus untuk memenuhi kebutuhan semen untuk proyek kereta cepat. "Kami sudah punya packing plant di Jawa Barat, nanti bisa kami datangkan semen dari mana saja," ujar Agung kepada KONTAN, Senin (25/1).

Namun, para produsen semen tampaknya masih harus bersabar. Pasalnya, sejauh ini belum ada tanda-tanda order dari perusahaan atau konsorsium penggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Berkaca dari pengalaman menyuplai semen untuk proyek jalan tol, manajemen Indocement memperkirakan, biasanya kontraktor pemenang tender akan membuka tender pengadaan semen.

Namun, "Hingga kini, kami belum mendapat kabar proyek ini dikerjakan kontraktor karya atau kontraktor China sendiri," kata Pigo.

Yang pasti merujuk, penggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah konsorsium BUMN yakni Wijaya Karya, PT Jasa Marga Tbk, PT Kereta Api Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara VIII dan BUMN China.

Hanya, hingga kini, proyek ini terkendala izin analisis dampak lingkungan (Amdal). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan hingga kini belum memberikan izin.

Hitungan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) proyek ini bisa merusak sekitar 2.000 hektare tanah perkebunan dan 3.000 hektare pertanian di Purwakarta bakal beralih fungsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×