kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bidik pertumbuhan 20%, Sarinah ekspansi ke online


Minggu, 10 Desember 2017 / 14:45 WIB
Bidik pertumbuhan 20%, Sarinah ekspansi ke online


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarinah (Persero) membidik pendapatan hingga Rp 500 miliar pada tahun 2018. Hal ini seiring langkah Sarinah yang akan terus menambah pasokan produk lokal setelah mendapat penugasan untuk memasarkan pernak pernik atau merchandise Asian Games 2018.

GNP Sugiarta Yasa, Direktur Utama Sarinah optimistis target tersebut dapat tercapai. "Tahun 2018 kami yakin bisa melampui pertumbuhan 20%," ujarnya, Minggu (10/12).

Sejak awal tahun hingga Oktober 2017 ini, Sarinah telah berhasil membukukan pendapatan hampir menyentuh Rp 400 miliar. Hingga akhir tahun nanti, perusahaan ini membidik pendapatan senilai Rp 440 miliar.

Untuk menggenjot penjualan, perusahaan yang mulai dibangun pada tahun 1963 ini bakal meluncurkan penjualan online pada 22 Desember 2017 mendatang. "Saat ini kami sedang pembenahan dulu, kami kerja sama dengan BUMN juga, yaitu Telkom. Jadi ada sinergi BUMN," ujar Lies Permana Lestari, Direktur Ritel Sarinah, kepada Kontan.co.id, Minggu (10/12).

Sebelumnya, Sarinah pernah menargetkan peluncuran pada Agustus 2017. Namun dalam prosesnya ada beberapa perubahan yang dilakukan agar Sarinah melakukan sinergi dengan BUMN dalam pengembangan online store, serta menggandeng pihak swasta nasional seperti Lazada.

Nantinya, setelah online store tersebut siap, Sarinah baru akan mulai meluncurkan aplikasi pada tahun 2018.

GNP Sugiarta Yasa, Direktur Utama Sarinah menyebut, pihaknya menggelontorkan dana sekitar Rp 150 miliar untuk membangun infrastruktur aplikasi pemasaran online. Melalui platform online itu, awalnya kontribusi baru diprediksi hanya berkisar 30:70 jika dibandingkan dengan penjualan offline.

"Tapi dalam 3 sampai 5 tahun ke depan akan berbalik. Kita yakin perkembangannya akan seperti itu ke depan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×