kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos IMIP: Jumlah pekerja asing di Morowali kurang dari 10%


Selasa, 07 Agustus 2018 / 22:29 WIB
Bos IMIP: Jumlah pekerja asing di Morowali kurang dari 10%
ILUSTRASI. Suasana pengambilan makan di kantin pekerja Indonesia


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - MOROWALI. Industri pengolahan logam di Kabupaten Morowali yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) diterpa rumor adanya ratusan ribu bahkan jutaan tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di kawasan tersebut.

Fakta di lapangan, sampai dengan awal Agustus 2018, jumlah TKA-nya hanya 3.121 orang dari total jumlah pekerja langsung dan tak langsung yang jumlahnya sekitar 82 ribu tenaga kerja.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pun berinisiatif mengundang wartawan untuk melihat sendiri kondisi ketenagakerjaan di Morowali. Moeldoko mengaku bahwa rumor itu ditiupkan untuk kepentingan politik menyerang Pemerintah.

“Kami berkepentingan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di Morowali kepada masyarakat luas, sekaligus menciptakan iklim investasi yang sehat untuk para investor,” ujarnya, dalam keterangan pers Selasa (7/8).

Chief Executive Officer PT IMIP Alexander Barus menjelaskan, pihaknya justru kesulitan mencari tenaga kerja dari berbagai jenjang keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan. “Di IMIP ini terdapat 16 perusahaan, dan sampai saat ini kami masih perlu ribuan tenaga kerja lokal untuk memenuhi kebutuhan,” ujarnya.

Ia menambahkan, sampai dengan akhir tahun 2018, proyeksi kebutuhan tenaga kerja lokal yang masih dibutuhkan kurang lebih sekitar 11.500 orang lagi mengingat pengembangan yang sedang dikerjakan. Sementara rencana pada tahun 2019 dan 2020, pihaknya masih membutuhkan kurang lebih 2.000 karyawan.

Manajer Sumber Daya Manusia PT IMIP Achmanto Mendatu juga menjelaskan, jumlah tenaga kerja langsung yang dikelola PT IMIP per awal Agustus ini adalah 25.447  orang, dengan jumlah TKA sebanyak 3.121 orang.

“Sementara tenaga kerja tak langsung yang terserap dalam industri pendukung seperti supplier, kontraktor, dan sebagainya, sekitar 53.500 orang,” kata Mendatu. Ia pun justru mengaku kesulitan untuk mencari tenaga-tenaga kerja baru.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa setiap hari perusahaannya melakukan proses rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, dengan prioritas para penduduk terdekat dari kawasan pabrik. “Kami datangi para kepala desa, mengundang para warga yang bersedia dipekerjakan di berbagai bidang di lingkungan perusahaan,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga berencana untuk melakukan proses perekrutan keliling di tiga kampus di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara, serta tiga kampus di Pulau Jawa.

“Dengan roadshow ini kami berharap dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja, termasuk tenaga kerja ahli berlevel sarjana yang disiapkan untuk menggantikan tenaga kerja ahli dari China,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×