kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRMS target genggam izin tambang anak usaha


Sabtu, 15 April 2017 / 18:00 WIB
BRMS target genggam izin tambang anak usaha


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk menargetkan izin penambangan tiga anak perusahaan keluar tahun ini. Jika rencana berjalan mulus, paling cepat pada kuartal IV 2017 perusahaan ini memulai proses konstruksi pertambangan.

Lantas, pada semester I 2019, Bumi Resources Minerals berharap bisa masuk tahap produksi. "Masih menunggu, memang belum sampai detail terkait rencana investasinya," ujar Suseno Kramadibrata, Presiden Direktur PT Bumi Resources Minerals Tbk, Rabu (12/4).

Ketiga anak perusahaan itu adalah PT Citra Palu Minerals, PT Gorontalo Minerals dan PT Dairi Prima Mineral. Citra Palu adalah pemilik tambang emas di Donggala, Sulawesi Tengah yang sedang menanti izin analisis dampak lingkungan (Amdal). Target izin Amdal keluar pada akhir Mei 2017 mendatang.

Selain memproduksi emas, Bumi Resources Minerals mendorong Citra Palu mengolah emas. Dus, emiten berkode saham BRMS di Bursa Efek Indonesia itu juga berencana membangun smelter berkapasitas 250.000 ons emas dan tembaga di Donggala.

Sementara Gorontalo Minerals merupakan perusahaan pertambangan emas di Gorontalo. Perusahaan itu memiliki cadangan emas dan tembaga sebanyak 105,4 juta ton. Lalu, sumber dayanya mencapai 400,6 juta ton.

Adapun Dairi Prima adalah pemilik tambang timah dan seng di Sumatera Utara. Total sumber daya yang mereka miliki mencapai 25 juta ton ore dengan grade 10,1%.

Salah satu lokasi penambangan Dairi Prima, yakni Anjing Hitam. "Anjing Hitam itu underground mining (tambang bawah tanah), itu belum kan kami harus konstruksi dulu itu kalau sudah dapat izin," terang Suseno.

Bumi Resources optimistis rencana penambangan ketiga anak perusahaan berjalan lancar. Mengingat, ketiga tambang kontrak karya (KK) tersebut sudah melakukan amandemen dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sebagai catatan, amandemen KK membikin luas area konsesi lahan tambang Bumi Resources menciut. Tambang di Donggala seluas 85.180 hektare (ha) misalnya, akan menyusut 25.000 ha.

Sementara penyusutan dua areal tambang lain tak sebesar tambang di Donggala. Catatan BRMS, luas area tambang di Sumatera Utara sekitar 27.420 ha, sedangkan di Gorontalo 24.995 ha.

Sampai sebelum rencana produksi tiga anak perusahaan terealisasi, Bumi Resources Minerals hanya mengandalkan kinerja anak perusahaan bernama Bumi Resources Japan Company Ltd. Ini adalah perusahaan perdagangan batubara ke Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×