kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulog berencana serap 2,7 juta ton beras, ini strateginya


Selasa, 30 Januari 2018 / 21:33 WIB
Bulog berencana serap 2,7 juta ton beras, ini strateginya
ILUSTRASI. Beras di Pasar Induk


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog telah menargetkan akan melakukan pengadaan beras sebanyak 2,7 juta ton di tahun ini. Beras tersebut akan digunakan untuk program Bantuan Sosial (Bansos) sebanyak 960.000 ton, beras komersial 1,5 juta ton dan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 250.000-300.000 ton.

Untuk mencapai target tersebut, Perum Bulog pun telah menyiapkan berbagai strategi terkait pengadaan. Menurut Karyawan Gunarso, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Bulog akan mengoptimalkan satuan kerja khusus di wilayah panen.

Tahun ini akan ada sekitar 70 satuan kerja yang ditugaskan oleh Bulog. "Sebelumnya sudah ada, tahun ini kami menambah kekuatan, kami kerahkan semuanya," ujar Gunarso kepada KONTAN, Selasa (30/1).

Tak hanya itu, Bulog pun akan meningkatkan koordinasi dengan kelompok petani untuk memantau kondisi panen, kualitas beras, hingga harga gabah. Dengan begitu, Bulog tidak akan ketinggalan informasi panen. Tak hanya dengan kelompok petani, Bulog pun akan terus berkoordinasi dengan dinas setempat.

Menurut Gunarso, Bulog pun akan bersinergi dengan BUMN lainnya dalam pemanfaatan infrastruktur. Saat ini, infrastruktur yang dimiliki Bulog adalah Rice Milling Unit (RMU) sebanyak 130 unit. Gunarso mengakui, tidak semua RMU dapat beroperasi, pasalnya ada upaya perbaikan dan relokasi RMU yang dilakukan.

"Karena itulah kami bersinergi dengan BUMN lain. Bila memang tidak cukup, kami akan menambah kapasitas sproduksi rice milling unit," terang Gunarso.

Bulog pun telah menyediakan dana untuk menyerap beras petani. Dengan dana tersebut, petani akan langsung mendapatkan uang begitu berasnya diserap oleh Bulog. Petani pun akan lebih mudah dalam bermitra dengan Bulog. Petani dapat menyetorkan berasnya kepada Bulog asalkan sesuai dengan kritera yang ditetapkan. Sebelumnya, Bulog menetapkan mitra di awal tahun.

Dengan strategi tersebut, Gunarso yakin Bulog akan mampu menyerap beras dengan target yang ditentukan. Namun, dia tidak menampik ada kemungkinan serapan gabah masih belum sesuai dengan perkiraan apabila terdapat beberapa faktor yang menghalangi, seperti harga yang masih terlalu tinggi, dan kualitas beras yang tidak sesuai dengan inpres no. 5 tahun 2015.

Tahun lalu, Bulog memang hanya menyerap beras sebanyak 2,1 juta ton dari target 3,7 juta ton. Menurut Gunarso, Bulog sulit untuk memenuhi target lantaran harga gabah yang sudah di atas harga pembelian pemerintah (HPP) sejak awal tahun 2017. Meskipun fleksibilitas sebesar 10% ditetapkan, harga gabah masih terus merangkak naik.

Meskipun harga gabah terus meningkat, Gunarso mengatakan Bulog masih bisa mendapatkan beras dengan harga serta kualitas yang sesuai. "Ada saat-saat tertentu di wilayah tertentu harga beras sesuai HPP atau tidak jauh dari HPP, di situlah kami menyerap gabah," ujar Gunarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×