kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,96   -11,56   -1.24%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bulog siapkan 70 Satker untuk pengadaan gabah atau beras


Rabu, 17 Januari 2018 / 23:34 WIB
Bulog siapkan 70 Satker untuk pengadaan gabah atau beras
ILUSTRASI. Dirut Bulog Djarot Kusumayakti


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - CIREBON. Tahun ini Perum Bulog akan menyiapkan 70 satuan kerja (satker) yang bertugas di daerah produsen utama untuk melakukan penyerapan gabah atau beras secara resmi.

"Selalu muncul isu-isu Bulog pengadaannya lambat, malas dan lainnya. Ini harus dijawab dengan sistem yang baru," ujar Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti, Selasa (16/1).

Djarot mengatakan, perekrutan satker ini bukanlah langkah yang mudah, terlebih bisa membebani biaya bagi Bulog. Menurut Djarot, untuk Satker ini, Bulog akan memanfaatkan karyawan yang sudah ada sehingga kinerjanya akan lebih efektif.

"Terus terang sampai saat ini kami tidak memperoleh APBN untuk SDM. Sementara, kami membayar SDM hampir Rp 2 triliun setiap tahun. Jadi kami harus mempersiapkan bagaimana cara untuk membayar. Sementara bila saya merekrut orang baru, saya tidak tahu kerjanya sudah menambah ongkos," jelas Djarot.

Tahun ini Bulog menargetkan akan menyerap gabah setara beras sebanyak 2,7 juta ton. Serapan itu ditujukan untuk bantuan sosial natura sebanyak 960.000 ton, beras komersial sekitar 1,5 juta ton, serta cadangan beras pemerintah sekitar 250.000 ton.

Target serapan Bulog tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, Bulog hanya mampu menyerap gabah setara beras sebanyak 2,1 juta ton dari target 3,7 juta ton.

Menurut Djarot, menurunnya target serapan tahun ini mempertimbangkan dari serapan sebelumnya.

Sementara itu, Direktur Komersial Bulog, Tri Wahyudi Saleh menjelaskan bahwa tahun lalu Bulog sudah berupaya menyerap beras sejak Januari, di mana penyerapan ini lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Meski penyerapan sudah dilakukan lebih cepat, namun saat itu harga gabah di tingkat petani sudah di atas Rp 4.000 per kg, sementara harga pembelian gabah kering panen di tingkat petani oleh Bulog berdasarkan inpres no. 5 tahun 2015 sebesar Rp 3.700 per kg.

"Meski begitu serapan 2,1 juta di tahun lalu sudah lebih baik dibandingkan tahun 2014," kata pria yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengadaan Bulog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×