kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BUMN logistik digabung, bagaimana kesiapannya?


Kamis, 28 Desember 2017 / 19:01 WIB
BUMN logistik digabung, bagaimana kesiapannya?


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana merampingkan anak usaha BUMN yang bergerak di sektor logistik menjadi satu entitas. Lalu bagaimana tanggapan dan kesiapan perusahaan logistik pelat merah terkait rencana tersebut?

Denny Fikri, Direktur Utama Angkasa Pura Kargo menilai, rencana kementerian BUMN tersebut cukup bagus. Menurutnya, sinergi logistik BUMN itu perlu karena mengerjakan hal yang sama. 

"Ada beberapa perusahaan logistik ini yang memang menurut saya perlu diintegrasikan. Kami menyambut baik rencana itu, Angkasa Pura Kargo siap saja terutama untuk pergudangan sama transportasi udara," kata Denny pada Kontan.co.id, Kamis (28/12).

Denny menjelaskan, dampak positif dari pengintegrasian tersebut adalah akan ada penguatan dari sisi jaringan atau networking serta infrastruktur.

Saat ini perusahaan yang mengerjakan bisnis logistik di sebuah daerah pasti memiliki gudang masing-masing dan jika itu dintegrasikan dan bisa dipakai semua perusahaan yang menjadi anggotanya maka pertumbuhan bisnisnya akan lebih maksimal. "Jadi yang pertama itu diperhatikan adalah sinergi dari sisi aset dulu, " imbuh Denny.

Dengan satu holding, lanjutnya, masing-masing perusahaan logistik pelat merah akan saling berkontribusi dengan kekuatannya untuk bisa menorehkan pertumbuhan yang lebih baik. Misalnya perusahaan yang punya gudang diintegrasikan dengan perusahaan yang punya kendaraan maka selanjutnya akan bisa menghasilkan pertumbuhan yang lebih bagus.

Namun, Denny memandang untuk menggabungkan beberapa perusahaan yang sudah memiliki budaya kerja masing-masih tidaklah mudah. Adaptasi budaya kerja antara satu perusahaan dan perusahaan lain inilah menurutnya yang jadi tantangan sinergi.

Oleh karena itu, menurut Denny, perlu dilakukan sosialisasi yang matang. Dia melihat butuh waktu setidaknya dua tahun agar Sumber Daya Manusia di masing-masing perusahaan bisa beradaptasi untuk satu sinergi baru.

Sementara PT Pos Indonesia masih enggan memgomentari rencana penggabungan BUMN logistik tersebut. "Itu masih terlalu dini untuk dibicarakan," ujar Gilarsi Wahju Setijono, Direktur Utama Pos Indonesia.

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan rencana penggabungan anak-anak usahab BUMN yang bergerak di sektor logistik tersebut sejalan dengan arahan Presiden Jokowi. "Melihat apa yang selalu ditekankan Bapak Presiden Joko Widodo, BUMN ini banyak sekali anak cucunya. Banyak anak cucu ini yang mempunyai aktivitas yang mirip satu sama lain. Paling kelihatan itu logistik," ujarnya.

Sejumlah BUMN yang anak usahanya bergerak di sektor logistik antara lain PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), Perum Badan Urusan Logistik (BULOG), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Selain itu, ada juga PT Pos Indonesia yang memang merupakan BUMN di sektor logistik.

Rini bilang, usaha-usaha yang bergerak di sektor logistik itu jadi bersaing satu sama lain di lapangan. Padahal, seluruhnya merupakan perusahaan yang dipegang oleh pemerintah guna menggerakkan perekonomian negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×