Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) 2017 senilai Rp 4,5 miliar. Menurut Corporate Secretary PT Pyridam Farma Tbk, Steven Setiawan mengatakan, sampai saat ini yang terserap baru sebanyak Rp 2 miliar.
"Kegunaannya untuk pembelian mesin-mesin produksi dan utilitas pabrik," terang Steven, KONTAN (28/7).
PYFA memang tidak terlalu ekspansif di tahun ini karena bisnisnya masih lesu. Pendapatan perusahaan ini sampai kuartal II 2017 turun 6% menjadi Rp 106 miliar secara year on year (yoy). "Baik segmen produk farmasi maupun alat kesehatan sama-sama sedang turun," ujar.
Tercatat, penjualan obat dalam negeri turun 6% dari Rp 109 miliar menjadi Rp 102,4 miliar. Sementara penjualan alat kesehatan turun 10% dari Rp 4 miliar menjadi Rp 3,6 miliar. Di tengah kondisi ini, Steven mengatakan perusahaannya tidak muluk-muluk mencapai target bisnis. "Sama dengan tahun lalu saja sudah baik," kata dia.
Pasar yang beralih dari obat resep ke obat generik membuat bisnis Pyridam tertekan. Steven berharap agar pemerintah dapat memberi kesempatan bernapas industri farmasi dengan tidak menekan habis harga obat generik untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
