Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Potensi pasar arang kelapa masih cukup besar. Tidak hanya untuk pasar lokal, tapi juga untuk ekspor, terutama ke China. Potensi permintaan arang kelapa dari Shanghai China bisa mencapai US$ 300 juta.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi bilang, baru-baru ini ia membawa pengusaha skala kecil dan menengah (UKM) untuk melakukan kunjungan promosi ke Shanghai, China. Hasilnya, para pengusaha kecil ini mendapatkan rekanan bisnis untuk bekerjasama di China.
"Rupanya banyak produk UKM kita seperti tekstil, garmen, makanan dan produk arang kelapa yang diminati di Shanghai. Tinggal ditindaklanjuti secara bisnis untuk negosiasi harga dan volume," ungkapnya, Kamis (12/8).
Menurut Sofjan, potensi permintaan produk dari Shanghai China ini cukup besar sehingga para pengusaha UKM Indonesia belum mampu untuk memenuhi volume permintaan ini. Ia mencontohkan, untuk produk arang kelapa, potensi permintaannya mencapai 1 juta ton per tahun. Padahal, kapasitas produksi arang kelapa dari UKM kita hanya sebesar 5.000 ton.
"Tapi kita sedang mengumpulkan UKM kita di bidang ini untuk mensuplai ini,"ujar Sofjan.
Selain ke Shanghai, Oktober nanti Apindo juga akan kembali membawa UKM Indonesia melakukan roadshow dan promosi ke Nanning, ibukota Guangxi China. "Kita akan bawa sekitar 50 pengusaha UKM ke Nanning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
