kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Delta Djakarta akan menambah produk


Selasa, 03 Mei 2016 / 11:31 WIB
Delta Djakarta akan menambah produk


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Delta Djakarta Tbk merasa kurang menjajakan delapan merek dagang. Dus, mereka berencana menambah produk minuman anyar pada tahun ini.

Saat ini, Delta Djakarta menyajikan delapan merek dagang minuman. Yakni Anker Beer, Anker Stout, Kuda Putih, Carlsberg Beer, San Miguel Beer, San Mig Light, Soda Ice dan Sodaku. 

Rencananya, perusahaan ini akan menambah. Hanya,  Delta Djakarta masih menutup rapat informasi produk anyar. Mereka mengaku masih dalam tahap studi pasar. "Masuk ke non alkohol atau tidak, belum bisa kami pastikan," ujar Ronny Titiheruw, Direktur Marketing PT Delta Djakarta Tbk ke KONTAN, Senin (2/5).

Yang pasti, penambahan produk anyar tak lain salah satu strategi Delta Djakarta mengejar pertumbuhan penjualan 10% sepanjang 2016. Jika penjualan tahun 2015 tercatat Rp 1,57 triliun, berarti target penjualan tahun ini Rp 1,73 triliun.

Namun patut dicatat, penjualan Delta Djakarta selalu kena gunting cukai bir dan pajak penjualan. Penjualan Rp 1,57 triliun pada tahun 2015 tadi, kena potong cukai sebesar Rp 873,63 miliar. Alhasil, penjualan bersih mengempis 55,54% menjadi Rp 699,51 miliar.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 2014, besar cukai bir dan pajak penjualan Delta Djakarta tahun 2015 itu mengecil. Sebab, pada tahun 2014 mereka harus membayar cukai dan pajak penjualan kepada pemerintah sebesar Rp 1,23 triliun. Nilai cukai bir dan pajak penjualan yang lebih besar karena penjualan mereka juga lebih besar, yakni Rp 2,11 triliun.

Hambatan cukai tentu bukan satu-satunya tantangan bisnis Delta Djakarta. Kini, distribusi penjualan produsen bir semakin sempit seiring kehadiran Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 6/2015 tentang larangan penjualan bir minimarket.

Delta Djakarta mengaku, dampak penciutan lapak minuman beralkohol masih terasa pada kuartal I-2016.  "Penjualan memang ada peningkatan, tapi masih terkendala regulasi," kata Ronny, tanpa membeberkan raihan penjualan yang dimaksud.

Maka dari itu, Delta Djakarta masih senantiasa berupaya memperkuat distribusi penjualan ritel, di luar jalur minimarket. Sebut saja jalur penjualan langsung ke hotel, restoran dan kafe.

Selain itu, Delta Djakarta berupaya mencari celah pasar ekspor. Sasaran perusahaan itu yakni pasar Asia.

Kembali mengintip laporan keuangan 2015, penjualan ekspor berkontribusi Rp 1,04 miliar. Catatan penjualan ekspor itu cuma setara dengan kontribusi 0,06% terhadap total penjualan Rp 1,57 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×