kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Divestasi saham Freeport tak sesuai target Jokowi


Selasa, 01 Mei 2018 / 15:37 WIB
Divestasi saham Freeport tak sesuai target Jokowi
ILUSTRASI. Tambang Freeport di Tembagapura


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki Mei 2018, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum menerima laporan dari hasil negosiasi antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dengan pihak Rio Tinto berkenaan dengan pengambilan divestasi 51%.

Laporan yang dimaksud adalah pembelian participating interest (PI) 40% yang sejauh ini dikabarkan belum mencapai kesepakatan lantaran masih tawar-menawar masalah harga.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menyatakan pihaknya masih menunggu laporan tersebut dilaporkan ke pihaknya sebelum melanjutkan negosiasi hal-hal yang lainnya.

"Belum dilaporkan, kami masih menunggu," terang Bambang di Kantor Kementerian ESDM, Senin (30/5).

Bambang bilang, pemerintah tidak akan memberikan perpanjangan izin operasi apabila divestasi saham 51% ini belum diraih oleh pemerintah. Juga, kewajiban pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) dan stabilitas investasi berupa perubahan ajak dari nailedown menjadi prevailling.

"Perpanjangan belum disetujui. Itu paket lengkap, artinya semua belum setuju dong kalau semua belum selesai jadi satu," imbuh Bambang.

Asal tahu saja, Presiden Joko Widodo menugaskan tiga menteri yaitu Menteri ESDM, Ignasius Jonan, Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menyelesaikan pengusahaan divestasi saham 51% milik Freeport Indonesia itu pada April 2018 lalu.

Namun sejauh ini, Inalum selaku Kepala Holding BUMN Pertambangan yang ditugaskan oleh tiga menteri itu belum juga menyelesaikan negosiasi dengan Rio Tinto. Terlebih jika dengan Rio Tinto selesai, masih ada sisa saham yang hrus direbut oleh Freeport Indonesia.

Juru Bicara Freeport Indonesia Riza Pratama meyakini, pengambilan divestasi saham tidak bisa diselesaikan pada April. Pihaknya masih berharap supaya negosiasi ini bisa selesai pada Juni 2018.

"Yang punya target April, bukan kami. Kami berharap bisa selesai Juni," tandas Riza kepada Kontan.co.id, Selasa (1/5).

Hanya saja, setelah dikonfirmasi mengenai hal ini, Sekretaris Perusahaan Inalum Ricky Gunawan enggan berkomentar banyak. "Ditunggu saja ya hasilnya," jelasnya.

Sebelumya sumber Kontan.co.id dari lingkup Kementerian ESDM menyatakan bahwa Inalum secara marathon tetap berunding supaya pada Senin (30/4) atau akhir April lalu negosiasi dengan Rio Tinto bisa di selesai. Dan rencananya, Inalum akan mengadakan konfrensi pers apapun hasil dari perundingan dengan Rio Tinto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×