kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor mobil berpeluang lebih kencang


Selasa, 16 Mei 2017 / 11:25 WIB
Ekspor mobil berpeluang lebih kencang


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Sejumlah produsen mobil agresif memperluas pasar ke mancanegara. Pertumbuhan penjualan ekspor terus menggeliat.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hingga kuartal pertama tahun ini, penjualan mobil completely built up alias CBU tercatat sebanyak 56.371 unit. Naik 53% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Apakah kenaikan ekspor mobil CBU bakal berlanjut hingga akhir tahun nanti? Johannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo, menyatakan, ekspor bisa terus menanjak asalkan lebih banyak lagi varian yang diproduksi, selain memenuhi standar gas emisi. "Tidak hanya tipe mobil keluarga, melainkan juga jenis mobil sedan," katanya, kepada KONTAN, Senin (14/5).

Johanes bilang, pasar Timur Tengah sangat potensial sebagai tujuan ekspor mobil Indonesia. Apabila hal tersebut tidak diperhatikan, Gaikindo memprediksi, jumlah ekspor kendaraan roda empat tahun ini tak akan terpaut jauh dari tahun lalu.

Pada tahun 2016, ekspor CBU sebanyak 194,397 unit dan completely knock down (CKD) 202.626 unit.

Produk baru

Salah satu produsen mobil yang membidik perluasan pasar ekspor adalah PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Tahun ini, Toyota menargetkan penjualan ekspor naik 10% dibanding tahun lalu, yang sebanyak 169.000 unit. Sampai kuartal I- 2017, ekspor mobil Toyota tumbuh 42%, yakni 49.300 unit. Selain CBU, tercatat ekspor CKD Toyota Motor Manufacturing Indonesia terjual 12.300 unit, dan ekspor komponen di kisaran 24 juta unit.

Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia mengatakan, penjualan meningkat lantaran Toyota banyak mengeluarkan produk baru. "Akhir tahun 2016, Toyota merilis model baru," ujarnya ke KONTAN (14/5).

Pun dengan produsen Mitsubishi, yang menargetkan 20.000 unit dari 80.000 unit produksi model mobil kompak XM Concept akan disisihkan untuk pasar ekspor. Ekspor akan terus digenjot mulai tahun depan. "Masih ekspor untuk Asean dulu," ungkap Imam Choeru Cahya, Head of MMC Sales and Marketing Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia

Suzuki Indomobil tak mau ketinggalan dalam meramaikan pasar ekspor. Berdasarkan pemberitaan KONTAN (5/5) Setiawan Surya, Deputi Managing Director, PT Suzuki Indomobil Sales, mengklaim, sampai April 2017, Suzuki Indomobil Sales telah mengekspor hampir 19.000 unit mobil ke kawasan Asia Tenggara, dan Pakistan. "Yang diekspor campur, baik CBU maupun CKD," katanya.

Ia menguraikan, potensi penjualan ekspor Suzuki dari 2015 cenderung tumbuh. Di tahun ini, Suzuki Indomobil Sales bisa mengekspor sampai 26.000 unit mobil baik CBU dan CKD. Lalu di 2016, kata Setiawan, jumlah itu meningkat hampir dua kali lipat menjadi 45.000 unit.

Untuk porsi pasar di tahun 2016, sebanyak 51% di ekspor ke kawasan Asia Tenggara. Sisanya, ke Pakistan dan beberapa negara lain di Timur Tengah. Adapun tipe yang terjual paling banyak adalah pikap APV, dengan kontribusi hampir 38 persen. "Kalau di Pakistan, kendaraan Karimun lebih banyak terjual, mungkin lantaran ekonomi mereka mulai pulih dan kebutuhannya mobil kecil dan murah," sebut Setiawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×