kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ExxonMobil yakin produksi bisa maksimal di 2017


Jumat, 09 Desember 2016 / 10:54 WIB
ExxonMobil yakin produksi bisa maksimal di 2017


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

BOJONEGORO. Menjadi salah satu tumpuan produksi minyak, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) mengklaim menyiapkan rencana kegiatan 2017 untuk Blok Cepu agar bisa memproduksi hingga 200.000 barel per hari (bph). Saat ini produksi Exxon di Lapangan Banyu Urip Blok Cepu baru 185.000 bph. 

Erwin Maryoto, Vice President Public and Goverment Affairs ExxonMobil Indonesia, mengungkapkan, akan ada tiga lapangan yang menjadi fokus Exxonmobil di Blok Cepu, yaitu Banyu Urip, lapangan Kedung Keris dan lapangan Jambaran Tiung Biru.

Untuk lapangan Banyu Urip, Erwin menerangkan, Exxon akan fokus upaya peningkatan produksi saat ini pada tahun depan. Usaha yang dilakukan dengan mengurus Analisis dampak lingkungan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Exxon bekerjasama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait syarat-syarat untuk revisi Amdal. "Kami sudah memasukkan ke Work Program and Budget (WP&B 2017) dengan produksi sampai 200.000 bph. Tapi tidak bisa produksi kalau tidak ada Amdal," kata Erwin, Kamis (8/12).

Sebetulnya di dalam izin Amdal ExxonMobil saat itu hanya menargetkan produksi hingga 165.000 bph. Namun, fasilitas produksi yang dibangun bisa mencapai 200.000 bph. Dengan begitu Erwin menyatakan, tahun depan tidak memerlukan investasi tambahan untuk meningkatkan produksi.

Sementara dari sisi cadangan minyak Erwin mengklaim, cadangan yang ada di Banyu Urip telah meningkat hingga 60% dari cadangan yang tercantum dalam rencana pengembangan atau plan of development (PoD) tahun 2006, sebesar 450 juta barel. Cadangan minyak yang ada di lapangan Banyu Urip mencapai 1 miliar barel.

Jadi, dengan tidak melakukan perubahan signifikan, tidak perlu menambah investasi. "Kalau produksi meningkat, ada biaya operasi yang meningkat. Tapi itu sangat kecil, tidak signifikan," ujarnya.

Selain Banyu Urip, Exxonmobil juga akan memulai kegiatan di lapangan Kedung Keris yang telah mendapat persetujuan PoD dari  pemerintah. Saat ini Exxonmobil telah melakukan final investment decision dan tengah menyiapkan desain dan front end engineering design.

Selain itu, kegiatan yang dilakukan untuk Kedung Keris adalah penambahan lahan untuk membangun pipa baru. Nantinya pipa ini akan disambungkan dengan pipa di fasilitas produksi Banyu Urip. Targetnya tahun 2020 lapangan Kedung Keris sudah bisa on stream.

Terakhir, lapangan Jambaran Tiung Biru. Biarpun Exxonmobil bukan operator di lapangan itu, Erwin bilang Exxonmobil siap melakukan investasi pengembangan proyek Jambaran Tiung Biru.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×