kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara tarif murah, Gojek akui kehabisan uang*


Senin, 02 Mei 2016 / 13:10 WIB
Gara-gara tarif murah, Gojek akui kehabisan uang*


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Perusahaan ride sharing Gojek kini sedang berdiskusi dengan calon investor baru. Mereka mengaku membutuhkan tambahan dana, seiring dengan besarnya subsidi yang dikeluarkan untuk membuat tarif tetap murah.

Saat ini, Gojek memiliki armada sekitar 200.000 orang pengemudi ojek. Perusahaan tersebut bersaing keras dengan Grab dan Uber demi menguasai pangsa pasar di Indonesia.

Kendati demikian, Gojek tak bisa terus-terusan "membakar" uang alias memberi subsidi agar tarif mereka bisa murah.

“Kalau terus begitu (memberi subsidi), akhirnya Anda akan kehabisan uang,” ujar pendiri sekaligus CEO Gojek Nadiem Makarim, sebagaimana dilansir KompasTekno dari Reuters, Senin (2/5/2016).

Pria lulusan Harvard Business School itu menambahkan, salah satu solusi masalah tersebut adalah mencari dana tambahan dari para investor. Setelah mendapatkannya, dia akan memakai dana itu untuk mengembangkan lini bisnis. 

Baca: Nadiem: Go-Jek Sudah Tidak Butuh Bantuan Dana 

Saat ini, menurut Nadiem, sudah ada sejumlah perusahaan modal ventura dan perusahaan investasi yang menaruh minat. Perusahaan-perusahaan tersebut tertarik pada Gojek karena ukuran dan potensi yang dimilikinya.

Nadiem tak mengungkap perusahaan mana saja yang kini sedang berdiskusi membicarakan investasi baru itu. 

Baca: Gosip Merebak Setelah Google Kunjungi Go-Jek 

Sekadar diketahui, kehadiran Gojek dan layanan transportasi berbasis aplikasi lain memicu banyak kontroversi. Bahkan pada Maret lalu ribuan pengemudi taksi melakukan unjuk rasa dan meminta sebagian dari aplikasi ride sharing ditutup.

Namun sebesar-besarnya unjuk rasa tersebut tak akan membuat Nadiem sakit kepala. Setidaknya, fokus pemikiran pendiri Gojek itu bukan pada masalah tersebut.

“Buat saya, masalah dan tantangan terbesar saat ini adalah menghitung skala hal ini. Hal yang paling sulit adalah soal teknologi, sebab pemikiran mengenai teknologi-lah yang membuat saya jadi susah tidur,” pungkasnya. (Penulis: Reza Wahyudi)

* Atas tulisan ini, Redaksi KONTAN telah menerima surat klarifikasi  dari GO-JEK Indonesia yang menegaskan bahwa  pemberitaan yang menyebutkan GO-JEK mencari mencari pendanaan atau kehabisan uang karena pemberian subsidi adalah tidak benar.‎  Isi lengkap surat klarifikasi G0-JEK Indonesia bisa dibaca di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×