kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara memanas, akuisisi tambang hot lagi


Selasa, 26 September 2017 / 13:46 WIB
Harga batubara memanas, akuisisi tambang hot lagi


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Harga batubara yang cenderung berada pada level positif, yakni US$ 92,03 per ton pada bulan September ini tidak membuat perusahaan batubara menghentikan rencana akuisisi. Bahkan mereka kian giat menambah cadangan dengan cara anorganik itu.

Deputi Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia membenarkan, beberapa perusahaan publik berencana melakukan akuisisi, setelah harga batubara berada pada level positif. Kemungkinan, akuisisi itu untuk kepentingan strategis, yakni meningkatkan cadangan. "Mungkin dari sisi timing akuisisi bagi perusahaan publik dianggap paling tepat," ungkapnya kepada KONTAN, Senin (25/9).

Salah satu yang sudah melakukan akuisisi adalah PT Indika Energy Tbk atas PT Kideco Jaya Agung. Saham yang diakuisisi Indika adalah milik Samtan Co Ltd 40% dan PT Muji Inti Utama 5%. Nilainya US$ 677,5 juta, sehingga saham INDY di Kideco akan menjadi 91%.

Saat ini penuntasan transaksi masih berlangsung. "Paling lambat akhir Desember, Insya Allah bisa lebih cepat," kata Arsjad Rasjid, Direktur Utama INDY kepada KONTAN, Senin (25/9).

Dengan akuisisi ini Arsjad berharap, pendapatan bisa lebih baik. Apakah akan akuisisi lagi? Arsjad hanya bilang Indika fokus melakukan clossing transaksi Kideco dahulu.

PT Golden Energy Mines (GEMS) Tbk juga gencar mencari tambang baru. Sekretaris Perusahaan GEMS Sudin Sudirman membeberkan tahun ini akan melakukan akuisisi empat perusahaan tambang. Dari empat yang diincar, dua sudah rampung. "Dua lagi sedang kami lakukan due dilligence," terangnya, kepada KONTAN, Senin (25/9).

Sayang, Sudin enggan membeberkan dua perusahaan tambang yang sudah diakuisisi itu. Tapi menurut catatan laporan paparan publik, GEMS mengambil alih 100% saham empat anak usaha GMR Infrastruktur, yaitu PT Dwikarya Sejati Utama, PT Duta Sarana Internusa, PT Unsoco dan PT Barasentosa Lestari. "Yang dua lagi belum tahu kapan, begitu juga dengan nilai investasinya," tandasnya. Ia juga masih enggan membeberkan lokasi kedua perusahaan yang dibidik itu.

BUMN tak mau kalah. Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam (PTBA) Tbk Adib Ubaidillah menyatakan, rencana akuisisi perusahaan ini sudah memasuki tahap due dilligence beberapa tambang. Tapi masih perlu waktu cukup lama mencapai sepakat.

Adib mengatakan, kenaikan harga batubara menjadi tantangan tersendiri dalam proses tersebut. Maklum, nilai aset tambang dipastikan meningkat. Bahkan, beberapa pemilik tambang yang semula berniat menjual aset mulai pikir-pikir kembali. "Harga batubara membaik pasti valuasi akan lebih mahal. Jadi memang agak sulit dengan harga yang semakin tinggi saat ini," ujarnya, kepada KONTAN, Senin (25/9).

Kendati begitu, rencana akuisisi tetap berjalan. Sebab menjadi keharusan bagi PTBA agar memiliki cadangan yang cukup untuk operasinya dalam jangka panjang.

Tapi Adib bilang, akuisisi tersebut tidak bisa rampung tahun ini. Selain karena masalah valuasi harga, cukup sulit memanfaatkan waktu yang tinggal tersisa kurang dari empat bulan hingga akhir tahun. "Saya kira tahun ini belum bisa deal. Salah satunya faktor harga tadi dan waktu yang sempit. Kita juga harus hati-hati," tandasnya

Asal tahu saja, PTBA berencana mengakuisisi tambang-tambang yang sudah berproduksi. Selain akuisisi seluruh aset, semua kemungkinan kerja sama bisa dilakukan seperti joint operation atau penyertaan modal saja.

Jamal Nasir Bamadhaj, Direktur PT Intra Asia Indonesia, bilang, saat ini perusahaan sudah memiliki tiga Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kalimantan dan masih tahap persiapan eksplorasi. "Tahun depan eksplorasi full dan kami kira deal akuisisi baru terjadi pada tahun depan," ungkap dia kepada KONTAN, Minggu (24/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×