kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harvest City rombak master plan kawasan, kenapa?


Senin, 30 Oktober 2017 / 20:08 WIB
Harvest City rombak master plan kawasan, kenapa?


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dwigunatama Rintisprima terus melakukan penambahan lahan di kawasan yang dikembangkan perusahaan yaitu Harvest City di Transyogi. Baru-baru ini, perusahaan berhasil mengakuisisi 300 hektare (ha) lahan disana sehingga total lahan yang dimiliki pengembang tersebut saat ini menjadi 1.350 ha.

Harvest City akan dikembangkan menjadi kawasan kota mandiri yang terdiri dari kawasan perumahan dan akan dilengkapi dengan area Central Business Development (CBD).

Sejalan dengan penambahan lahan tersebut serta adanya pembangunan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 yang akan berdekatan dengan kawasan tersebut, Dwigunatama Rintis Putra mengubah master plant pengembangan Harvest City.

Dalam master plan yang baru tersebut, lahan akan digunakan untuk pengembangan CBD meningkat menjadi 200 ha dari semula hanya 70 ha.

Selain itu, perusahaan juga akan membuka akses ke tol JORR 2 lewat exit Cimanggis, membuka akses ke kawasan industri MM2100, serta mengintegrasikan Harvest City dengan kawasan lain di sekitarnya yang dikembangkan oleh pengembang besar seperti Ciputra dan Metland.

"Posisi jalur Transyogi yang semakin strategis dengan kebijakan progresif pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur jalan dan transportasi massal ke arah Timur khususnya di koridor Jakarta-Cibubur, dilanjutkan ke Cibubur Cileungsi. Disinilah urgensinya master plan baru ini diluncurkan," kata Hendry Nursalim, CEO Harvest City pada KONTAN, Senin (30/10).

Hendry yakin dengan pembangunan infrastruktur tersebut maka prospek Harvest City ke depan akan semakin menjanjikan. Itu sebabnya, perusahaan sudah menyiapkan pengembangan kawasan tersebut mengarah untuk segmen menengah ke atas.

Dwigunatama Rintisprima belum akan terlalu gencar untuk meluncurkan produk-produk baru di Harvest City. Tetapi perusahaan akan fokus melakukan pengembangan infrastruktur dan menata kawasan lebih rapi. Saat ini, Harvest City telah menyiapkan dana sekitar Rp 100 miliar untuk menata kawasannya dan melengkapi fasilitas penunjang.

Harvest City telah menangkap peluang dari pembangunan tol JORR 2 yang menghubungkan Cengkareng-Cilingcing-Tanjung Priok sepanjang 110 kilometer (km). Hendry bilang, Pemerintah Daerah setempat Berencana untuk membuka jalan akses dari Cileungsi ke exit tol Cimanggis yang membelah kawasan Harvest City saat JORR 2 beroperasi.

Menurut Hendry, rencana tersebut sangat bagus. Pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 21 ha untuk pembangunan akses jalan sepanjang 7 km menuju exit tol.

Sementara dengan pengembang besar disekitarnya, Harvest City sudah melakukan pembicaraan untuk membuka akses antara kawasan. Sehingga Harvest City nantinya akan terkoneksi ke Metland Transyogi dan Citraland Cileungsi.

"Ini memang komitmen kami bersama karena untuk mencepat pertumbuhan memang kami harus bersama-sama seperti yang dilakukan oleh pengembang besar di Serpong," jelas Hendry.

Harvest City mulai dikembangkan tahun 2008 lewat peluncuran kluster baru. Hingga saat ini, lahan yang sudah dikembangkan baru 170 ha denga 7 kluster perumahan. Hendry bilang, pengembangan kawasn Harvest City masih akan memakan waktu yang sangat lama lebih dari 20an tahun lagi. Sementara pengembangan area CBDnya baru akan dimulai dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan.

Sekitar 80% lahan Harvest City berada di wilayah Kabupaten Bekasi dan 20% ada di wilayah Bogor. Pengembangan yang dilakukan saat ini baru di wilayah Bogor.

Tahun ini, Harvest City hanya meluncurkan tiga kluster perumahan yaitu Sakura Imiko 300 unit dan Sakura Daisuki 300 unit yang dijual dengan harga mulai Rp 250 jutaan, serta Sweet Alba sekitar 250 unit yang dijual dengan harga Rp 400 juta-Rp 900 juta.

"Sakura Imiko dan Sakura Daisuki sudah terjual 80%. Sedangan Sweet Alba sekitar 40%," kata Leonard Suprijatna, Marketing & Sales MAnager Harvest City.

Tahun ini, Harvest City membidik marketing sales Rp 400 miliar dan hingga Oktober 2017 sudah tercapai sebesar Rp 320 miliar. Harvest City optimis target itu bisa tercapai karena pasar properti menengah ke bawah masih cukup bagus menurut Leonard.

Perusahaan menargetkan kluster Sakura Imiko dan Sakura Daisuki habis terjual tahun ini dan akan meluncurkan dua kluster penggantinya tahun depan.

Seperti diketahui, Harvest City merupakan proyek yang dikembangkan oleh tiga group besar yaitu PT Suryamas Group, PT Duta Putra Mahkota, dan PT Kalindoland (Anak usaha Kalbe Group). Proyek Harvest City telah dikembangkan sejak tahun 2008 lewat peluncuran kluster baru.

Suryamas Group merupakan pengembang yang sudah banyak menelurkan proyek-proyek properti seperti Rancamaya Golf Estate, Mahogany Residence, Royal Tajur, Royal Balaraja, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×