kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hutama Karya targetkan pendapatan Rp 18 T di 2017


Kamis, 03 November 2016 / 20:11 WIB
Hutama Karya targetkan pendapatan Rp 18 T di 2017


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Hutama Karya (HK) membidik pendapatan usaha sebesar Rp 18,79 triliun di tahun depan. Sementara tahun ini, perusahaan konstruksi ini menargetkan pendapatan Rp 11 triliun atau meningkat 74,6% dari tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 6,3 triliun. 

Sementara laba bersih tahun depan dibidik sebesar Rp 1,1 triliun atau naik 280% dari target tahun 2016 sebesar Rp 301 miliar. Tahun lalu laba bersih perusahaan hanya sebesar Rp 251 miliar. Adapun aset tahun 2017 ditargetkan Rp 33,3 triliun dan tahun ini perkirakan akan mencapai Rp 22 triliun. 

Pundi-pundi Hutama Karya akan terisi di antaranya dari delapan ruas jalan tol prioritas trans Sumatra. Saat ini HK telah menggarap empat ruas. Dua ruas di antaranya ditargetkan akan beroperasi penuh tahun depan dan satu ruas akan beroperasi sebagian.

"Medan-Binjai sepanjang 17 kilometer (km) dan Palembang Indralaya 22 km akan beroperasi tahun depan. Bakauheni-Terbagi Besar 140 km akan beroperasi 50%," jelas I Gustri Ngurah Putra, Direktur Utama HK di Jakarta, Kamis (3/11).

Melalui Pepres nomor 117 tahun 2015, HK telah ditugaskan mengembangkan 24 ruas jalan tol trans Sumatra sepanjang 2.709 km dan delapan ruas diantaranya diprioritaskan untuk selesai pada tahun 2019 sepanjang 645 km.

Pengembangan delapan ruas prioritas tersebut ditaksir memakan investasi sebesar Rp 81,1 triliun. Nah mengingat trans Sumatra tidak memiliki kelayakan secara finansial maka pendanaanya berbeda dengan proyek tol di trans Jawa.

Pendanaan

Investasinya akan diperoleh dari ekuitas sebesar 70% dan pinjaman 30%. Oleh karena itu, HK akan membutuhkan ekuitas sekitar Rp 52 triliun untuk menggarap delapan ruas tersebut.

Untuk memenuhi ekuitas tersebut, mereka telah mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 3,6 triliun tahun 2015 dan akan mendapatakan Rp 2 triliun lagi tahun ini. Lalu, Hutama Karya juga berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan Rp 6,5 triliun. Ini akan masuk menjadi ekuitas karena pokok, bunga dan dendanya akan dijamin oleh pemerintah.

Kemudian, HK juga akan mendapatkan subsidi silang BPJT atau subsidi dari tol di trans Jawa. Saat ini sudah didapatkan subsidi langsung 25 km atau senilai Rp 2,6 triliun. Sementara pemerintah menjajikan akan segera memberikan tambahan subsidi silang 55 km lagi atau senilai Rp 5,7 triliun.

Dengan demikian, total ekuitas yang sudah diamankan HK baru sebesar Rp 20,4 triliun. Mereka masih kekurangan tambahan ekuitas sekitar Rp 32,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×