kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hutama Karya teken sindikasi pinjaman bank Rp 8 T


Rabu, 27 Desember 2017 / 13:16 WIB
Hutama Karya teken sindikasi pinjaman bank Rp 8 T


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) selaku pengembang Jalan Tol Trans-Sumatera dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) meneken investasi untuk pengembangan Jalan Tol Trans-Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dengan tujuh bank.

Sindikasi parbankan pemberi kredit itu terdiri dari Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Maybank Indonesia, Bank ICBC Indonesia, dan Bank Permata. 

Tujuh sindikasi perbankan menggelontorkan dana untuk pembangunan Bakauheni-Terbanggi Besar dengan nilai total Rp 8,067 triliun. Adapun nilai investasi pembangunan ruas Bakauheni-Terbanggi Besar adalah sebesar Rp 16,7 Triliun.

“Skema pemenuhannya melalui equity sebesar Rp 8,7 triliun dan loan sebesar Rp 8 triliun,” terang Direktur Utama Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra.

Ia menyatakan, pihaknya juga sudah memenuhi porsi equity dari investasi tersebut melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan penjualan surat utang korporasi, Pada tahun 2010-2016 lalu Hutama Karya diberi PMN oleh Negara sebesar Rp 2,2 triliun.

Kemudian di akhir tahun 2016 hingga 2017 secara bertahap Hutama Karya menerbitkan surat utang dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 6,5 triliun. "Sehingga total equity untuk proyek ini sudah close di angka Rp 8,7 triliun,” ucapnya.

Dengan dipenuhinya porsi equity, maka selanjutnya porsi loan dipenuhi dengan pinjaman kredit investasi dari sindikasi tujuh perbankan bersama PT SMI sebagai pemberi fasilitas cash deficiency support (CDS).

Nantinya, PT SMI akan menyediakan stand-by loan untuk menjamin terbayarkannya kewajiban Hutama Karya kepada sindikasi perbankan. Direktur Keuangan Hutama Karya, Anis Anjayani menjelaskan, bahwa di awal-awal masa operasi, pendapatan dari tol Bakauheni-Terbanggi Besar tidak akan sanggup memenuhi pengeluaran untuk operation maintenance tol serta kewajiban pengembalian kredit.

Oleh karena itu, PT SMI telah mengalokasikan dana sebesar Rp 7,5 triliun untuk fasilitas CDS. “Kami didukung PT SMI melalui fasilitas CDS supaya Hutama Karya tetap dapat memenuhi kewajiban tersebut," ungkapnya.

Tenor dari PT SMI adalah 25 tahun dengan grace period 15 tahun. Grace period kredit dari sindikasi perbankan sendiri adalah tujuh tahun dengan tenor selama 15 tahun.

Asal tahu saja, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar merupakan salah satu dari 24 ruas Jalan Tol Trans-Sumatera yang dkembangkan oleh Hutama Karya melalui penugasan dari pemerintah. Proyek ini mulai dibangun pada 2015 yang ditargetkan selesai pada tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×