kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ikhtiar Krakatau Steel perbesar produksi baja


Rabu, 25 Oktober 2017 / 10:14 WIB
Ikhtiar Krakatau Steel perbesar produksi baja


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) optimistis target dari ekspansi produksinya berjalan sesuai jadwal. Sebelumnya perusahaan pelat merah ini diketahui banyak melakukan aksi pelebaran dan penambahan produksi di beberapa lini.

Salah satunya pabrik hot stripped mill (HMS) 2 yang masih dalam proses pembangunan. "Saat ini kemajuannya sudah sampai 25%," terang Yusuf Marhaban, General Manager riset dan teknologi KRAS kepada Kontan.co.id, Rabu (24/10).

Sekadar informasi, pabrik dibangun dengan modal KRAS yang sebagian berasal dari dana yang didapat dari initial public offering (IPO). Total investasi mencapai US$ 460 juta. Adapun produk pabrik HMS 2 ini akan diserap oleh komponen otomotif, pipa dan kebutuhan konstruksi.

Targetnya pabrik produsen baja ini bisa rampung pada 2019 nanti. Untuk rencana awal, pada tahun 2019 pabrik HMS 2 akan mempunyai kapasitas terpasang 1,5 juta ton baja lembaran panas.

Yusuf bilang KRAS bakal meningkatkan lagi produksi pabrik HMS 2 menjadi 3 juta ton sampai tahun 2021. Sebelumnya KRAS memiliki pabrik HMS 1 yang telah memiliki kapasitas terpasang sebanyak 2,4 juta ton per tahun. Rencananya, KRAS bakal menambah kapasitas pabrik tersebut hingga 4 juta ton di tahun 2025. 

Perusahaan getol meningkatkan produksi karena target produksi kompleks baja di Cilegon milik KRAS harus bisa menghasilkan 10 juta ton per tahun. "Semua ini agar impor baja nasional berkurang dan kami dapat pula menekan defisit dagang baja dalam negeri," tukas Yusuf.

KRAS juga banyak melakukan joint venture. Seperti dengan perusahaan Posco asal Korea Selatan yang menghasilkan PT Krakatau Posco. Adapun kapasitas terpasang Krakatau Posco saat ini mencapai 1,5 juta ton per tahun.

Perusahaan BUMN ini juga berniat menambah satu blast furnace lagi. Blast Furnace 2 direncanakan bakal rampung pada pertengahan 2018. 
Sedangkan Blast Furnace yang pertama sisa pembakarannya yang berupa slag dimanfaatkan untuk memproduksi semen slag oleh PT Krakatau Semen, kerja sama perseroan dengan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Saat ini, KRAS dengan PT Krakatau Posco mencapai 4,5 juta ton. Dengan beroperasinya pabrik Hot Strip Mill (HSM) 2 pada tahun 2019, maka akan ada tambahan kapasitas sebanyak 1,5 juta ton. Artinya, total kapasitas produksi meningkat menjadi 6 juta ton.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×