kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ilmuwan Jerman ingin bajak & beri beasiswa Naufal


Jumat, 12 Mei 2017 / 14:21 WIB
Ilmuwan Jerman ingin bajak & beri beasiswa Naufal


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. Bukan hal yang mengherankan jika negara lain lebih peduli dengan temuan-temuan atau penelitian anak-anak Indonesia. Tidak terkecuali penemuan sumber listrik dari pohon kedondong oleh Naufal Raziq. Tak disangka, begitu mulai ramai diberitakan media massa soal temuannya itu. Seorang ilmuwan dari Jerman mengutus orang mendatangi rumahnya di Langsa, Aceh.

Supriaman, ayah Naufal menceritakan, setelah temuan anaknya ramai diberitakan oleh media lokal dan nasional, pada saat itu ada orang Indonesia yang mengaku utusan dari ilmuwan di Jerman untuk menawarkan kerjasama dan beasiswa di Jerman.

"Mereka menawarkan beasiswa ke Jerman. Tapi saya bilang kerja sama saja dengan Pertamina EP karena yang membantu kami mereka," imbuhnya. Selain itu ada lagi beberapa lembaga yang menawarkan kerjasama penemua anaknya tersebut," imbuh dia, Rabu (10/5) saat ditemuai wartawan.

Dia menceritakan, selama melakukan penelitian dirinya kerap mengeluarkan uang untuk membiayai penelitiannya atau eksperimen anaknya. Meski berat, dirinya yakin anaknya bisa sukses. "Saya pinjem bank sebesar 15 juta untuk biayai eksperimen anak saya," kata dia, bangga.

Supriaman menjelaskan, usahanya meminjam uang ternyata berhasil membuat Naufal juara di tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi. "Dari sana kami diajak kerjasama dengan Pertamina EP. Sejak saat itu kami dibantu mereka. Maka kalau ada yang mau membantu kami ya harus lewat Pertamina EP," imbuh dia.

Supriaman juga mengucapkan terima kasih kepada Pertamina EP yang telah mendukung penemuan anaknya, termasuk dukungan beasiswa Naufal hingga kuliah. "Pertamina EP juga telah membantu pengurusan hak paten pembangkit listrik menggunakan pohon kedondong dari Kementerian Hukum dan HAM," ujarnya.

Saat ini temuan Naufal sudah dipatenkan dengan judul inovasi pembangkit listrik menggunakan pohon kedondong. Temuan itu diajukan pada 23 September 2016 lalu. Lalu Dirjen HAKI mengumumkan temuannya itu pada 27 Januari 2017 dengan nomor publikasi 2017/S/00085

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×