kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia jadi negara produsen panas bumi terbesar kedua di dunia


Selasa, 01 Mei 2018 / 18:57 WIB
Indonesia jadi negara produsen panas bumi terbesar kedua di dunia
ILUSTRASI. Proyek PLTP Karaha


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asap putih terus mengepul di sumur panas bumi yang terletak di Proyek Karaha, Jawa Barat. Kepulan asap putih besar tersebut menandakan adanya produksi panas bumi yang tengah berjalan.

Yup, proyek panas bumi Karaha adalah satu dari salah satu proyek panas bumi di Indonesia. Dioperatori oleh PT Pertamina Geothermal Energy, proyek Karaha ini memasok uap untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Karaha Unit I milik PGE dengan kapasitas 30 Megawatt (MW).

PLPT Karaha Unit I telah beroperasi secara komersil pada 6 April 2018. Produksi listrik PLTP Karaha Unit I ini akan menerangi 33 000 rumah di Tasikmalaya dan sekitarnya. 

Dengan masuknya proyek Karaha, hingga kuartal I-2018, produksi panas bumi di Indonesia mencapai 1.924,5 MW. "Kita telah melewati Filipina yang produksi panas buminya mencapai 1.870 MW. Kita jadi produsen panas bumi nomor dua di dunia,"kata Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, dalam konferensi pers Jumat (27/4).

Hingga akhir tahun 2018, Rida bilang target produksi panas bumi dipatok sebesar 2.058,9 MW. Penambahan produksi tahun ini diantaranya didapat dari proyek PLTP Karaha 1 sebesar 30 MW dan proyek Sarulla sebesar 86 MW.

Dalam proyek Sarulla juga akan ada lagi tambahan produksi sebesar 24 MW yang dijadwalkan beroperasi mulai 3 Mei 2017. Dengan penambahan produksi ini, proyek Sarulla menjadi proyek panas bumi dengan produksi terbesar di dunia.

"Kalau diresmikan Presiden pada Juli nanti, Sarulla akan jadi 330 MW. The biggest in the world karena satu site bisa hasilkan 330 MW," ujar Rida.

Selain penambahan produksi panas bumi dari Proyek Karaha dan Sarulla, pemerintah juga menargetkan produksi panas bumi dafi Proyek Sorik Merapi sebesar 50 MW yang akan beroperasi komersil sebesar 20 MW pada Agustus 2018 dan 30 MW sisanya pada Desember 2018.

Pada Desember 2018 nanti, ada pula penambahan produksi panas bumi dari Proyek Lumut Balai sebesar 55 MW dan Proyek Sokoria sebesar 5 MW. Pemerintah sendiri menargetkan produksi panas bumi mencapai 3.729,5 MW pada tahun 2023.

Jika target tersebut tercapai, maka Indonesia akan melewati capaian produksi panas bumi Amerika Serikat. Indonesia menjadi akan menjadi produsen panas bumi terbesar nomor satu di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×