kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,35   -7,01   -0.75%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia paparkan penanggulangan musibah laut pada pertemuan APHOMSA Chili


Kamis, 12 April 2018 / 13:25 WIB
Indonesia paparkan penanggulangan musibah laut pada pertemuan APHOMSA Chili
ILUSTRASI. Pertemuan APHOMSA di Chile


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu negara anggota Asia-Pacific Heads of Maritime Safety Agencies (APHoMSA), Indonesia berkesempatan memaparkan penanggulangan musibah di laut pada pertemuan 19th Session of APHoMSA yang dilaksanakan 9-12 April 2018 di Chili.

Delegasi Indonesia diwakili oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Jhonny R. Silalahi didampingi Kepala Sub Direktorat Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air Direktorat KPLP Lusi Andayani.

Dalam paparan yang disampaikan, Jhonny menjelaskan tentang penanggulangan musibah di laut termasuk mengangkat isu-isu terbaru tentang penanggulangan tumpahan minyak di Indonesia.

“Perairan Indonesia yang kaya akan sumber daya hayati dan mineral serta memiliki letak geografis yang strategis, menyebabkan tingginya aktivitas di perairan Indonesia baik dari kegiatan lalu lintas kapal, penangkapan ikan serta kegiatan eksplorasi/eksploitasi minyak di lepas pantai,” ujar Jhonny saat memaparkan paper Indonesia pada Forum APHoMSA, seperti dikutip dalam keterangan resminya, Kamis (12/4).

Jhonny menjelaskan, aktivitas pelayaran yang tinggi berpotensi terjadinya insiden di laut seperti kapal karam, kapal tenggelam, tabrakan kapal, kapal kandas dan kapal terbakar, juga insiden yang terjadi akibat kegiatan di pelabuhan, kebocoran atau kerusakan pada pipa gas/minyak, serta dari kegiatan eksplorasi atau eksploitasi minyak/gas di lepas pantai.

“Selain itu, kejadian kapal karam juga sering terjadi di perairan Indonesia yang mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan dan terumbu karam,” jelas Jhonny.

Atas dasar itulah, Indonesia berharap dalam forum tersebut dapat didiskusikan lebih lanjut mengenai penanggulangan pencemaran di perairan dan kecelakaan di laut khususnya pada wilayah perbatasan antara dua negara dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Forum APHoMSA merupakan pertemuan regional yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1996, yang membahas tentang isu-isu terkait perlindungan lingkungan maritim, keselamatan dan keamanan pelayaran termasuk kesejahteraan pelaut, kerjasama regional, dan isu-isu maritim terkait lainnya. Tahun ini forum APHoMSA diselenggarakan di Chili dan direncanakan tahun 2019 akan dilaksanakan di Korea Selatan dan tahun 2020 di Kanada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×