kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri kimia optimistis bertumbuh 5%


Senin, 16 Juli 2018 / 11:12 WIB
Industri kimia optimistis bertumbuh 5%
ILUSTRASI. CHANDRA ASRI HIBAH LAHAN UNTUK BANGUN POLITEKNIK


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski menghadapi kenaikan harga minyak dan pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, industri kimia dalam negeri masih optimistis bisa meraih pertumbuhan bisnis signifikan pada tahun ini. 

Hal ini disebabkan oleh dorongan permintaan produk kimia yang terus bertambah setiap tahun. 

Direktur Ekstekutif Federasi Industri Kimia Indonesia (FIKI), Suhat Miyarso, menyebutkan, potensi industri kimia untuk bertumbuh masih terbuka lebar. "Secara umum industri diprediksi bisa tumbuh 5% pada tahun ini," ungkap dia kepada KONTAN, Minggu (15/7).

Kendati tertekan kenaikan harga minyak yang mampu menggerus beban produksi, efisiensi harus dilakukan para produsen. Misalnya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang mengembangkan kapasitas pabrik agar dapat meraih margin keuntungan lebih baik.

Suhat, yang juga menjabat sebagai Vice President Corporate Relations TPIA, menyebutkan ada beberapa proyek penambahan kapasitas produksi yang akan dilakukan TPIA. "Seperti komplek CAP II kemungkinan groundbreaking akhir 2019 nanti," kata dia.

Sejak tahun lalu, TPIA memang terus giat ekspansi usaha dengan membangun pabrik baru dan memperluas pabrik yang sudah ada. Untuk mempercepat ekspansinya, emiten sektor kimia ini menyiapkan belanja modal mencapai US$ 300 juta di tahun 2018.

Sementara PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) mengatur produksi dengan pembaruan mesin agar mencapai efisiensi. Produsen bahan baku poliester untuk produk tekstil dan ban ini diketahui menggunakan produk petrokimia jenis etilena.

Tarankumar Nagendranath Pal, Direktur Polychem Indonesia menyebutkan, untuk menghemat penggunaan bahan baku etilena, manajemen melakukan transisi penggantian katalis produksi dengan Ethylene glycol. "Dengan menggunakan katalis canggih ini kami dapat menekan penggunaan etilena," ujar dia.

Setelah penggantian katalis baru ini, volume produksi ADMG diharapkan dapat ditingkatkan hingga 20%. Untuk itu, Polychem menganggarkan belanja modal US$ 15 juta, yang sebagian untuk penggantian katalis baru tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×