kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini senjata Mandom kejar pertumbuhan 10%


Sabtu, 22 April 2017 / 15:24 WIB
Ini senjata Mandom kejar pertumbuhan 10%


Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi yang belum bertenaga tak membuat perusahaan kosmetik seperti PT Mandom Indonesia Tbk berserah diri. Tahun ini, Mandom Indonesia berusaha menggenjot penjualan dengan melakukan inovasi produk.

Alia Dewi, Sekretaris Perusahaan Mandom Indonesia, bilang, inovasi produk menjadi pilihan, karena emiten Bursa Efek Indonesia dengan kode saham TCID tersebut belum tertarik ekspansi. Fokus kami pada produk, kata Alia, Kamis (20/4).

Inovasi produk karena Mandom berkecimpung di bisnis produk fast moving consumer goods (FMCG) yang membutuhkan terobosan pasar. Tahun lalu Mandom mencatat penjualan Rp 2,53 triliun, tumbuh 9,2% dibandingkan tahun sebelumnya.

Tahun ini Mandom berharap penjualan tumbuh lebih baik atau tumbuh 10%. Walaupun ekonomi belum perkasa, Alia menilai, setidaknya pasar tahun ini lebih baik ketimbang tahun lalu. Membaik tetapi tidak secepat harapan, jelas Alia.

Maka itu, Mandom optimistis mengejar target pertumbuhan tahun ini. Tentu saja harus bekerja keras, karena ketatnya kompetisi.

Selain melakukan inovasi, Mandom tahun ini akan melakukan penyesuaian bisnis. Namun Alia enggan mengungkap lebih mendetail.

Tahun lalu, 40% penjualan Mandom berasal dari penjualan produk perawatan rambut, 32% dari penjualan produk perawatan kulit, serta 24% penjualan dari produk wangi-wangian.

Dari sisi lokasi pasar, 74% penjualan Mandom pada tahun 2016 berasal dari dalam negeri. Sisanya baru ekspor ke Uni Emirat Arab, Jepang, Malaysia, Thailand, Filipina, India, Singapura, Korea, Vietnam, Cina, Hong Kong dan Taiwan.

Tahun lalu Mandom Indonesia mencatatkan laba Rp 150,7 miliar, turun 70,1% ketimbang laba tahun sebelumnya senilai Rp 541 miliar. Manajemen Mandom mengklaim, penurunan laba drastis tersebut terjadi karena laba bersih tahun 2015 terlihat tinggi.

Laba tahun 2015 naik tinggi karena ada penjualan tanah dan bangunan kantor dan pabrik Mandom di Sunter, Jakarta Utara. Terkait efek kebakaran pabrik Mandom di Bekasi tahun lalu, Alia bilang, lokasi pabrik tersebut kini telah beralih fungsi. Pabrik itu kini menjadi fasilitas umum seperti mesjid dan sport center bagi karyawan.

Untuk diketahui, pabrik Mandom yang terbakar tersebut memproduksi aerosol, semacam bahan baku wangi-wangian termasuk deodoran spray. Karena pabrik pengganti belum ada, Mandom memasok aerosol dari perusahaan mitra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×