kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

INSA wait and see investasi di kapal LDF


Minggu, 10 Desember 2017 / 23:23 WIB
INSA wait and see investasi di kapal LDF


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perkapalan swasta masih menunggu efektivitas kapal Long Distance Ferry (LDF) sebelum mengambil langkah untuk berinvestasi.

"Kami terus terang memang belum, masih wait and see, kalau memang potensinya bagus pasti banyak yang ikut," kata Carmelita Hartoto, Ketua Umum Indonesian National Shipowner Asociation (INSA) usai peresmian dua kapal LDF di Dermaga Indonesia Kendaraan Terminal (IKT), Tanjung Priok, Minggu (10/12).

Ada dua alasan kata Carmelita, pertama soal minat dari penyelenggara angkutan barang untuk memanfaatkan kapal LDF. "Tinggal menunggu Organda dan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) apakah akan sungguh-sungguh memanfaatkan kapal-kapal LDF ini. Karena yang mereka khawatirkan selama ini kan tarif," paparnya.

Jika pengusaha angkutan barang memiliki animo tinggi, ia yakin investasi kapal LDF akan menguntungkan.

Alasan kedua, soal infrastruktur pelabuhan. Carmelita mengatakan masih belum banyak pelabuhan di Indonesia yang dapat menampung truk kontainer berkapasitas besar. "Karena namanya juga negara kepulauan kan ya, tidak semua pelabuhan bisa siap dengan kontainer," jelasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan baru saja meluncurkan dua kapal LDF rute Jakarta-Surabaya, yaitu KMP Ferrindo 5 milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan KM RORO Prayasti milik PT Jagat Zamrud Khatulistiwa.

Direktur Jenderal Hubungan Darat Kemenhub Budi Setyadi mengatakan dengan diluncurkannya dua kapal LDF ini lalu lintas angkutan barang di Pantai Utara (Pantura) Jawa dapat dialihkan. Oleh karena itu, ia mendorong pengusaha agar dapat memanfaatkan kapal-kapal LDF ini.

"Makanya kita undang juga Organda dan Aptrindo, semoga bisa jadi opsi tidak pakai jalan darat terus. Targetnya bisnis ini bisa berjalan reguler," katanya dalam kesempatan yang sama.

Soal tarif, Budi menambahkan selama dua tahun ke depan, Kemhub akan berikan subsidi hingga Rp 1 juta per kendaraan. Sehingga tarif satu kendaraan akan capai Rp 3 juta.

Sementara nilai subsidinya, hingga akhir tahun ini, Kemhub akan berikan masing-masing kapal LDF sebesar Rp 2,5 milliar. Adapun, tahun depan total subsidinya akan capai Rp 30 miliar.

Selain subsidi, tahun depan, Kemhub juga berencana menambah dua kapal LDF, sehingga total menjadi empat kapal. "Harusnya ada empat, namun yang berhasil lelang cuma dua, mungkin dua lagi akan dilelang tahun depan," imbuh Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×