kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi baja otomotif marak di tahun depan


Senin, 19 Desember 2016 / 10:21 WIB
Investasi baja otomotif marak di tahun depan


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Industri baja otomotif diprediksi bisa makin meningkat. Hal itu terjadi bila para produsen baja sudah mulai merealisasikan produksinya. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, tahun depan tren industri baja akan meningkat khususnya di kebutuhan bahan baku baja otomotif. 

"Sudah ada investasi dari Korea Selatan dan Jepang seperti JFE dan downstream dari Nippon Steel. Sekarang sedang dibangun produksi baja bodi mobil," kata Airlangga Sabtu (17/12).

Sebagai informasi, PT Krakatau Steel Tbk dan Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation pernah menandatangani Joint Venture Agreement (JVA) untuk pengembangan sebuah perusahaan kerja sama yang bernama PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNNS).

Sekretaris Perusahaan PT Krakatau Steel Tbk, lip Arief Budiman mengatakan, daya beli masyarakat tahun depan akan meningkat termasuk untuk pembelian otomotif. Hal ini membuat perusahaan pelat merah ini berniat untuk menyuplai baja otomotif selain oleh dari Krakatau Steel sendiri dan juga KNNS. 

Sebagai informasi, total kapasitas akan bisa mampu memproduksi 500.000 ton baja per tahun. "Ditargetkan akan mulai beroperasi kuartal ketiga 2017," kata Iip saat dihubungi KONTAN, Minggu (18/12).

Menurut Iip, Krakatau Steel akan produksi bahan baku baja gulung dingin (cold rolled coil/CRCC) sesuai dengan komposisi saham yang dimiliki. Kemudian diolah KNNS sehingga nantinya Nippon Steel tidak lagi mengekspor baja otomotif karena sudah diproduksi oleh KNNS.

Sebagai informasi, Krakatau Steel memiliki komposisi saham di KNNS sebesar 20% dan sisanya oleh pihak Nippon Steel. "Kami punya hak mayoritas naikkan saham sampai 51%, tapi kita akan lihat perkembangan dari JV sendiri," kata Iip.

Selain itu produsen baja yang baru masuk di Indonesia yakni PT JFE Steel Galvanizing Indonesia juga ikut bermain di penyediaan baja otomotif. Pabrik milik perusahaan baja terbesar kedua di Jepang ini menghabiskan investasi US$ 300 juta atau sekitar Rp 3,9 triliun.

JFE memiliki pabrik di Cikarang. Pabrik tersebut nantinya akan memproduksi rangka otomotif jenis galvanized steel sheet ini yang memiliki kapasitas terpasang 400.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×