kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi proyek 35.000 MW sudah Rp 150 triliun


Rabu, 29 November 2017 / 19:16 WIB
Investasi proyek 35.000 MW sudah Rp 150 triliun


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek 35.000 MW terus berjalan. PT PLN (Persero) pun mencatat investasi yang masuk dari proyek tersebut sudah mencapai Rp 150 triliun per September 2017.

Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto menyebut dana tersebut didapat dari utang sebesar Rp 60 triliun dan kas internal sebesar Rp 90 triliun. Sementara itu hingga akhir tahun 2017 dana investasi dari program 35.000 MW bisa mencapai Rp 170 triliun.

Biarpun sudah mengeluarkan banyak dana investasi, namun pembangkit listrik yang telah selesai dibangun belum banyak. Pasalnya pembangunan pembangkit membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sejauh ini baru pembangkit listrik tenaga gas yang telah rampung. Sisa dana investasi tersebut pun digunakan untuk pembelian lahan dan pembangunan transmisi.

Makanya tahun depan PLN masih membutuhkan dana investasi sebesar US$ 3-5 miliar atau berkisar antara Rp 30-50 triliun. Untuk memperoleh dana tersebut, PLN akan mencari sejunlah pinjaman.

Caranya dengan melakukan pinjaman langsung, menerbitkan surat utang global maupun lokal. "Nanti kita lihat, internal kita butuh berapa. Tapi dananya dari bond lokal, internasional, KIK EBA, perbankan, cari mana yang paling murah. Bisa juga dollar, tapi tergantung pricing," jelas Sarwono pada Rabu (29/11).

Selain mencari dana segar, Sarwono bilang PLN masih memiliki dan sisa dari Kredit Investasi Kolektif Efek Beragun Aset ( KIK-EBA) sebesar Rp 6 triliun. Nah, dana dari KIK EBA ini akan dihabiskan PLN seluruhnya untuk investasi di tahun depan.

Jika pendanaan dirasa masih kurang, Sarwono menyebut PLN masih bisa melakukan pinjaman melalui Export Credit Agency. "Kami ada prioritas banyak, bond ini bisa rupiah dan non rupiah tergantung pricing. Selain bond, ada KIK EBA, kami juga bisa pinjam rupiah, bisa ECA, Export Credit Agency, jadi banyak pilihan," ujar Sarwono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×