kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang tancapkan kuku di properti Indonesia


Minggu, 05 November 2017 / 12:09 WIB
Jepang tancapkan kuku di properti Indonesia


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan properti dengan konsep dan teknologi Jepang akan semakin banyak hadir di Indonesia. Pasalnya, kolaboasi antara investor negeri Sakura dengan perusahaan properti lokal semakin marak belakangan ini.

Terbaru datang dari PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang menjalin kemitraan dalam bentuk joint venture dengan Sumitomo Forestry Singapore Ltd. untuk membangun kluster perumahan di Bekasi sebanyak 160 unit dengan investasi US$ 30 juta. Rencananya, proyek itu akan dipasarkan di semester II 2018 dengan harga mulai Rp 2 miliar per unitnya.

Sumitomo Forestry Singapore Ltd merupakan anak perusahaan dari Sumitomo Forestry Co., Ltd., yaitu perusahaan kelas dunia asal Jepang yang dikenal dengan bisnis utamanya berupa pengelolaan kayu dan bahan bangunan. Kerjasama dengan Summarecon diteken pada 2 November 2017.

Adrianto P. Adhi selaku President Director SMRA mengatakan, kerjasama dilakukan karena keduanya memiliki kesamaan visi dalam menciptakan sebuah hunian ramah lingkungan berdesain eksklusif. "Summarecon dan Sumitomo Forestry Singapore Ltd. akan bisa berjalan dengan seiringan sekaligus menegaskan Kota Summarecon Bekasi sebagai salah satu kota berwawasan lingkungan di Bekasi," kata Adrie dalam keterangan resminya, Jumat (3/11).

Kerjasama ini merupakan salah satu langkah Sumitomo Forestry Co., Ltd. dalam melebarkan bisnis perumahan di Asia dimana sebelumnya telah lebih dahulu dilakukan di Amerika Serikat dan Australia. Adrie bilang, Perusahan ini melirik Indonesia karena pertumbuhan ekonomi yang stabil serta grafik peningkatan infrastruktur transportasi yang kian pesat.

Sementara pada Oktober 2017, investor Jepang Creed Group juga telah masuk ke Indonesia berkongsi dengan PT Grahabuana Cikarang yaitu anak usaha PT Jababeka Tbk (KIJA). Creed Group merupakan perusahaan properti asal Negeri Sakura yang telah berdiri sejak 1996.

Creed Group membentuk perusahaan patungan dengan Grahabuana Cikarang untuk mengembangkan lahan seluas 3,7 hektare di di Jababeka Residence. Lahan ini akan dikembangkan menjadi kawasan mixed use yang akan menyasar segmen menengah atas. Tahap pertama, telah diluncurkan satu tower apartemen sewa bertajuk Kawana Golf Residence sebanyak 234 unit dengan investasi Rp 300 miliar.

Sutedja Darmono, Direktur Utama Grahabuana Cikarang mengatakan, Creed Group sebetulnya sudah lama melakuan kajian bisnis di Indonesia tetapi baru memutuskan memutuskan berinvestasi langsung di Jababeka. "Mereka cukup optimis melihat propek bisnis di Indonesia. Kerjasama dengan Jababeka Residence adalah proyek pertama mereka di sini,' kata Sutedja.

Porsi Creed Group dalam perusahaan patungan dengan Grahabuana sebesar 40%. Proyek yang mereka kembangkan akan mengusung konsep Jepang.

Sutedja bilang, kolaborasi dengan perusahaan Jepang tersebut akan membuat pengembangan di Jababeka Residence menjadi proyek berkelas internasional karena investor Jepang terkenal kualitasnya.

Berpengalaman proyek TOD

Selain itu, konsorsium perusahaan Jepang yang dipimpin oleh Mitsubishi Corporation baru-baru ini juga menjalin kerjasama dengan Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pada awal Oktober 2017. Mereka akan mengembangkan kawasan mixed-use premium di BSD City seluas 19 hektare (ha) dengan nilai investasi lebih dari Rp 3,38 triliun.

Anggota konsorsium lainnya adalah Hanshin Electric Railway Corporation, Nishi-Nippon Railroad Corporation, and Keikyu Corporation, dimana merupakan perusahaan transportasi dengan pengalaman yang panjang dalam mengembangkan properti berorientasi transit (TOD).

BSDE dan konsorsium Jepang tersebut telah membentuk perusahaan joint venture PT BSD Diamond Development. Perusaaan patungan tersebut mengembangkan proyek mixed use yang di dalamnya nanti akan terdapat 1.000 unit rumah tapak dan ruko dan rencananya akan diluncurkan awal tahun depan.

Ishak Chandra, CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Land mengatakan, pengembangan kawasan mixed-use premium di BSD City. "Adanya kerja sama ini membuktikan bahwa kepercayaan investor asing tinggi untuk mengembangkan kawasan BSD City yang memiliki pertumbuhan pasar potensial dan lokasi yang strategis," kata Ishak baru-baru ini.

Sedangkan pada kuartal II 2017 lalu, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) juga telah menjalin kesepakatan kerjasama dengan investor Jepang yaitu PanaHome Asia Pacific Pte. Ltd. untuk mengembangkan proyek residensial di kota Deltamas dengan investasi senilai Rp 3 triliun.

DMAS dan PanaHome telah membentuk perusahaan patungan yakni PT Panahome Deltamas Indonesia dengan kepemilikan masing-masing 49% dan 51%.

Keduanya akan mengembangkan proyek residential dengan sustainable smart town yang akan terintegrasi dengan kawasan industri Greenland International Industrial Center (GIIC) seluas sekitar 30 ha - 40 ha hingga tahun 2026. Namun, managemen Puradelta belum memberikan kepastian kapan proyek perdana dalam kolaborasi tersebut diluncurkan.

Seperti diketahui, PanaHome Asia Pacific Pte. Ltd adalah sebuah perusahaan pengembang perumahan di bawah Grup Panasonic, yang sudah beroperasi lebih dari 50 tahun dan membangun sekitar 480.000 rumah di seluruh Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×