kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jika tak tambah pesawat, Mandala terancam terdegredasi


Minggu, 19 September 2010 / 12:51 WIB
Jika tak tambah pesawat, Mandala terancam terdegredasi


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) meminta PT Mandala Airlines untuk segera menambah jumlah pesawatnya sampai akhir 2011. Jika tidak, maskapai tersebut terancam dilikuidasi atau terdegradasi menjadi maskapai carter di awal 2012.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemhub Herry Bakti S Gumay mengingatkan, Undang-Undang (UU) Nomor 1/2009 tentang Penerbangan mensyaratkan seluruh maskapai penumpang berjadwal untuk mengoperasikan minimal sepuluh pesawat mulai 2012. Dimana lima diantaranya harus berstatus milik, dan lima lainnya boleh sewa.

Menurut Herry belakangan ini banyak pesawat Mandala yang dikembalikan ke lessornya sebagai kebijakan dari perusahaan.

"Tarif sewa pesawat yang dulu dianggap terlalu mahal sehingga mencari lessor baru. Saat ini pesawat yang mereka operasikan tinggal lima unit, itupun sewa semua," kata Herry, akhir pekan lalu. Lima pesawat yang dioperasikan Mandala itu terdiri dari Airbus A320 dan A319.

Dia menambahkan, kalau Mandala tidak bisa membeli lima pesawat lagi sampai akhir 2011, maka maskapai itu harus merger dengan maskapai lain atau berubah menjadi maskapai carter. Pasalnya, UU menetapkan syarat yang lebih ringan bagi maskapai carter. Cukup dengan mengoperasikan minimal tiga pesawat dengan satu pesawat berstatus milik maka maskapai tersebut bisa beroperasi.

Selain mempertanyakan komitmen Mandala, Herry juga menyarankan agar maskapai yang dipimpin Diono Nurjadin itu untuk menyesuaikan jumlah rute yang dilayaninya dengan kemampuan pesawat yang dimiliki.

"Saya sudah minta mereka untuk menyesuaikan rute, jangan dipaksakan lagi. Kalau hanya mengoperasikan lima pesawat, sebaiknya prioritaskan untuk melayani rute-rute utama saja. Jangan sampai memaksakan diri dan performanya turun," pungkas Herry.

Sampai berita ini dikirim ke meja redaksi, KONTAN belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari Presiden Direktur Mandala Diono Nurjadin maupun Head of Corporate Communication Mandala Nurmaria Sarosa.

Saat meluncurkan Online Fly’n Shop nya pada 21 Juni lalu, Diono menyebut sampai akhir tahun ini maskapainya akan mengoperasikan sepuluh pesawat. Saat ini Mandala tengah memesan 25 unit Airbus A320 yang kedatangannya disesuaikan dengan kebutuhan maskapai.

"Saat ini memang semua pesawat kami seluruhnya sewa. Namun sampai akhir 2011, kami akan memenuhi ketentuan minimal lima pesawat milik dan lima pesawat sewa," kata Diono waktu itu.

Pada 13 Juli lalu, maskapai yang sahamnya dikuasai Cardig International sebanyak 51% dan Indigo Partners 49% itu melaporkan ke pemerintah menurunkan jenis layanan yang diberikannya dari layanan medium menjadi layanan minimum (no frills) sesuai ketentuan KM 26/2010 tentang tarif batas atas.

Belakangan, Mandala banyak membuka rute internasional baru. Pada 25 Juni lalu misalnya, maskapai tersebut melayani rute Jakarta-Singapura dan Balikpapan-Singapura menggunakan Airbus A320 berkapasitas 180 kursi.

Disusul membuka rute Jakarta-Hongkong pada 19 Juli 2010 dan Jakarta-Macau pada 21 Juli 2010 menggunakan Airbus A319 dengan kapasitas 144 kursi.

Tahun ini Mandala menargetkan bisa mengangkut 4 juta penumpang. Naik 500.000 penumpang dibandingkan realisasi tahun lalu 3,5 juta penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×