kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

JK harap Asosiasi Media Siber junjung netralitas


Selasa, 22 Agustus 2017 / 14:55 WIB
JK harap Asosiasi Media Siber junjung netralitas


Reporter: Azis Husaini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Internet membuat dunia berubah dengan cepat. Termasuk perubahan dalam pemberitaan di media siber. Untuk itu Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bisa membuat bangsa menjadi lebih baik dengan pemberitaan yang baik dan benar serta menjunjung tinggi netralitas.

Wapres Jusuf Kalla menyatakan, saat ini dunia sudah dunia berubah dan tidak ada lagi sentralistik. Jika dahulu pemerintah bisa membungkam hanya dengan menguasai stasiun radio, kini pemerintah mana pun sulit melakukan pembendungan opini. Sebab internet kini menjadi kekuatan baru untuk menyebarkan informasi.

Dia bercerita, bisa diibaratkan bahwa komputer hari ini dibandingkan dengan komputer tahun 80-an harganya mungkin hanya tersisa satu per enamnya saja, tetapi internet yang ada di dalam komputer atau gadget kecepatannya sekarang sudah 500 kali lipat. "Jadi ponsel yang Anda pegang kekuatannya lebih tinggi dari Apolo yang bisa mendaratkan orang ke bulan," ungkap dia dalam sambutannya di acara kongres AMSI, Selasa (22/8).

Wapres juga mengatakan, revolusi teknologi informasi juga sangat cepat, dahulu hanya memakai telegram dan fax, kini sudah ada internet yang bisa menghubungkan orang. "Orang melupakan fax," imbuhnya

Demikian pula dengan perkembangan berita yang sangat cepat dengan menggunakan internet. Jusuf Kalla mengatakan, bahwa dirinya membawa delapan koran setiap hari, tetapi kini bukan berita yang dia baca melainkan opini atau analisa yang dibaca. "Sebab kalau baca berita saya sudah baca berita kemarin dari online," ujar Kalla.

Dia mengatakan, dahulu definisi berita itu hanya yang telah terjadi, tetapi sekarang berubah menjadi yang sedang terjadi, telah terjadi, dan mungkin terjadi. "Jadi Andalah yang mempengaruhi opini orang," kata dia.

Selain itu juga banyak generasi Z yang kini mengelola berita dengan cepat dan tidak bisa dipungkiri terjadi pemberitaan miring dan tidak benar atau hoax. "Sekarang redakturnya ada di lapangan. Kalau tidak cepat kalah dengan yang lain, Jadi bukan konten, tetapi kecepatan," imbuh dia.

Wapres mengatakan, tidak perlu jenderal untuk melakukan revolusi tetapi dibutuhkan anak-anak muda yang hebat. "Bangsa bisa berubah apabila anda memberikan yang baik. Anda kasih sampah yang keluar sampah, kalau Anda kasih makanan enak akan keluar makanan enak. Semua tergantung konten yang Anda buat," kata dia.

Dia berharap pelatihan untuk wartawan di media siber sangat dibutuhkan dan jangan berdiri untuk kepentingan. "Itu harapan saya dari berdirinya asosiasi ini. Semoga bisa memberikan manfaat," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×