kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus hukum bikin kinerja Cipaganti anjlok


Kamis, 07 Agustus 2014 / 10:05 WIB
Kasus hukum bikin kinerja Cipaganti anjlok
ILUSTRASI. Umat Islam berdoa di depan Kabah saat mengikuti ibadah umroh di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Rabu (26/10/2022).Pemerintah Diminta Segera Terbitkan Keppres Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) masih belum berhasil memperbaiki kinerja hingga pertengahan tahun ini. Pendapatan perusahaan transportasi berbasis di Bandung sepanjang semester I 2014 justru melorot 16,5%. Pada periode yang sama, laba bersih juga berkurang hingga 39,7%, dari Rp 44 miliar di semester I 2013 menjadi Rp 26,6 miliar di periode sama 2014.

Lini bisnis transportasi masih menjadi bisnis andalan Cipaganti. Pendapatan dari bisnis ini di kuartal dua berkontribusi hampir 80% yang mencapai  Rp 246,86 miliar. Kemudian diikuti penyewaan alat berat Rp 48,19 miliar dan pendapatan wisata Rp 15,15 miliar. "Ini karena banjir di awal tahun, amblesnya ruas jalan tol dan persoalan hukum. Ini sesuatu yang luar biasa," kata Toto Moeljono, Sekretaris Perusahaan PT Cipaganti Citra Graha  Tbk., kepada KONTAN, Selasa (5/8).

Persoalan hukum koperasi Cipaganti yang mulai bergulir sejak November 2013, menjadi salah satu soal yang tak terduga yang membuat kinerja CPGT anjlok. Padahal setelah mengalami periode low season di kuartal I-2014 akibat curah hujan yang cukup tinggi. Beruntung pada kuartal II, kinerja perusahaan sudah mulai mengalami perbaikan.

Meski demikian Toto optimistis kinerja Cipaganti bisa membaik di paruh kedua 2014. Tanpa merinci rencana bisnis yang disiapkan, Toto memastikan manajemen terus berjuang maksimal untuk meraih pendapatan lebih tinggi lagi. "Tahun ini kami konservatif saja karena ada pemilu. Minimal pendapatan di akhir tahun bisa sama atau nambah sedikit dari 2013," imbuhnya.

Sementara itu soal rencana pelepasan anak usaha PT Cipaganti Heavy Equipment, Toto belum bisa memberi kepastian. Sebab rencana ini perlu mendapat izin dari para pemegang saham maupun persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebagai catatan, rencana melepas anak usaha penyewaan alat berat ini sempat tercetus di kuartal I karena banyak perusahaan penyewa alat berat yang memutuskan kontrak mereka. Penjualan ini juga bertujuan mengurangi beban perusahaan induk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×