kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kawasan Industri Jabababeka tak berniat menjual Bekasi Power


Selasa, 03 April 2018 / 16:28 WIB
Kawasan Industri Jabababeka tak berniat menjual Bekasi Power
ILUSTRASI. Kawasan Industri Jababeka, Cikarang


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada awal tahun ini, PLN menghentikan sementara pasokan listrik dari anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) yakni PT Bekasi Power. Hal ini dilakukan karena pasokan listrik PLN untuk wilayah tersebut sudah surplus. Alhasil kendati memiliki kontrak selama 20 tahun, PLTGU sebesar 130 MW itu harus dihentikan sementara.

Hal ini membuat banyak spekulasi mengenai nasib Bekasi Power ke depan. Salah satunya adanya kabar bahwa KIJA akan melego anak usaha di bidang penyedia tenaga listrik tersebut. Namun kabar itu langsung ditepis oleh manajemen PT Bekasi Power yang menyatakan belum ada rencana terkait dengan hal tersebut.

“Waduh tidak ada pembicaraan itu, dari mana itu? Belum ada pembicaraan ke sana. Ya yang jelas kami ikutin kontrak dengan PLN saja,” ujar Teguh Setiawan, Presiden Direktur PT Bekasi Power kepada Kontan.co.id, Selasa (3/4).

Asal tahu saja, PLTGU Bekasi Power baru beroperasi secara komersial atau COD pada tahun 2013 dan menandatangani kontrak selama 20 tahun dengan PLN. Beban minimum PLTGU miliknya yang disuplai ke PLN sebesar 108 MW sedangkan beban maksimum 118,8 MW dengan availability factor rerata mencapai 90% dari kapasitas kontrak.

Artinya saat ini, masih ada 15 tahun masa kontrak dengan PLN. Oleh karena itu, manajemen Bekasi Power mengaku mengikuti instruksi dari PLN. Asal tahu saja, sepanjang tahun lalu kontribusi Bekasi Power terhadap KIJA cukup signifikan. Segmen pembangkit tenaga listrik memberikan kontribusi mencapai Rp 1,36 triliun atau 45,39% dari total pendapatan KIJA yang tercatat sebesar Rp 2,99 triliun.

Bahkan kontribusi pembangkit tenaga listrik sepanjang tahun lalu meningkat 3,82% ketimbang catatan tahun sebelumnya. Marjin laba kotor dari segmen penjualan energi listrik juga mengalami peningkatan dari 12,5% pada tahun 2016 menjadi 17,1% pada 2017. Penyebabnya, pada tahun 2016 terjadi kebocoran boiler sehingga marjin laba kotor sedikit turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×